Mustn't vs Don't Have To Exercise 3 Also See Must & Have To / Has To Complete the sentences with mustn't or don't have to / need to. 1. It's forbidden. You enter this room. 2. You speak loudly in the library. 3. You ask my permission, you can do whatever you want. 4. You park here, or your car can be towed away. 5. As a millionaire, I work, but since I am a workaholic I can't help doing it. 6. You wear a tie on Saturdays as it's casual clothes day. 7. We water the flowers as it's already a rainy day today. 8. You feed the animals as it's not allowed. 9. You make noise or the baby will wake up crying. 10. You forget what I've told you as they are very important. Correctness = Correct answers ↑▲▲▲▲▲▲▲↑A analogus B. komplementer C. sekunder D. primer . Latihan Soal Seni Budaya. Latihan Soal - SD/MI - SMP/MTs - SMA | Kategori : Seni Budaya ★ SMP Kelas 8 / Kuis Seni Rupa - Seni Budaya SMP Kelas 8. Warna dasar yang tidak bisa didapatkan dari percampuran warna lain adalah warna. A. analogus. B. komplementer. C. sekunder. D. primer. Pilih Latihan sangat penting dalam upaya meningkatkan kemampuan dalam melakukan aktivitas olahraga. Menurut Bompa 1999 1 Training is usually defined as systematic process of repetitive, progresive exercises, having the ultimate goal of improving athletic performance. Jadi yang dimaksud latihan adalah proses yang dilakukan secara berulang-ulang, progresif atau adanya peningkatan, dan adanya tujuan untuk meningkatkan kemampuan fisik atlet. Latihan merupakan proses penyempurnaan berolahraga melalui pendekatan ilmiah, khususnya prinsip-prinsip pendidikan, secara teratur dan terencana sehingga mempertinggi kemampuan dan kesiapan olahragawan. Pencapaian prestasi yang tinggi, dan dapat memenangkan setiap pertandingan dalam suatu perlombaan yang di ikuti, berlatih merupakan suatu kebutuhan yang sangat diperlukan untuk mewujudkanya. Latihan akan mampu meningkatkan kemampuan gerak dasar dan meningkatkan kemampuan kondisi fisik menjadi lebih baik. Nasution 2015 2 latihan sangat penting dilakukan dalam membantu peningkatan kemampuan melakukan aktivitas olahraga. Tanpa 11 melakukan latihan yang rutin maka mustahil atlet akan memperoleh prestasi yang diharapkan. Menurut Emral 2017 9 training adalah penerapan dari suatu perencanaan untuk meningkatkan kemampuan berolahraga yang berisikan materi teori dan praktik, metode, dan aturan pelaksanaan sesuai dengan tujuan dan sasaran yang akan dicapai. Sehingga latihan adalah suatu proses penyempurnaan kemampuan dalam melakukan aktivitas olahraga atau gerak yang berisikan perpaduan teori dan praktik, yang menggunakan metode dan pendekatan secara ilmiah, dengan memakai prinsip latihan yang terukur dan terencana sehingga waktu dan tujuanya dapat terlaksanakan sesuai dengan yang diinginkan. b. Sasaran dan Tujuan Latihan Bompa 1994 5 menerangkan bahwa “ tujuan latihan adalah untuk memperbaiki prestasi tingkat tampil maupun kinerja atlet, dan diarahkan oleh pelatih untuk mencapai tujuan umum latihan”. Menurut Harsono 2015 39 tujuan serta sasaran utama dari latihan atau training adalah untuk membantu atlet untuk meningkatkan keterampilan dan prestasi semaksimal mungkin. Ada 4 aspek latihan yang perlu diperhatikan dan dilatih secara seksama oleh atlet, yaitu 1 latihan fisik, 2 latihan teknik, 3 latihan taktik, 4 Latihan mental. Adapun sasaran dan tujuan latihan secara umum adalah untuk meningkatkan kemampuan dan kesiapan olahragawan dalam mencapai puncak prestasi. Emral 2017 13 sasaran dan tujuan latihan secara garis besar adalah sebagai berikut 1. Meningkatkan kualitas fisik dasar secara umum dan menyeluruh. 12 2. Mengembangkan dan meningkatkan potensi fisik khusus. 3. Menambah dan menyempurnakan teknik. 4. Mengembangkan dan menyempurnakan strategi, tektik, dan pola permainan. 5. Meningkatkan kualitas dan kemampuan psikis olahragawan dalam bertanding Bersumber dari pendapat diatas maka sasaran dan tunjuan latihan adalah untuk memperbaiki dan meningkatkan kesiapan dalam membantu mencapai prestasi yang tinggi. Berlatih secara teratur dan rutin juga suatu kebutuhan yang sangat penting yang harus dilakukan oleh atlet, dikarenakan didalam proses latihan atlet akan mendapatkan apa yang dibutuhkan, serta akan mengembangkan dan meningkatkan kualitas kemampuan dasar serta kualitas strategi dan taktik yang dimilikinya, ketika menghadapi kompetisi atau pertandingan sesungguhnya, atlet akan lebih siap untuk menghadapinya, dan juga untuk memperoleh prestasi akan lebih mudah dalam mencapainya. c. Prinsip-prinsip latihan Pada dasarnya latihan pada olahraga adalah merusak, tetapi proses yang dilakukan mempunyai tujuan untuk merubah dan menumbuhkan kualitas yang lebih baik, dengan syarat pelaksanaan latihan harus mengacu dan berpedoman pada prinsip-prinsip latihan Sukadiyanto 2011 13. Prinsip latihan merupakan hal-hal yang harus ditaati dalam membuat suatu program latihan, agar sasaran dan tujuan latihan yang dibuat tercapai sesuai dengan yang diinginkan. Adapun menurut Emral 2017 20 Prinsip-prinsip dalam latihan yang seluruhnya dapat dilaksanakan sebagai pedoman agar tujuan latihan tercapai dalam satu kali tatap muka, antara lain 13 1 Prinsip kesiapan berlatih readiness Pada prinsip kesiapan ini antara materi dan dosis latihan harus disesuaikan dengan usia atlet. Kesiapan antara atlet yang masih muda akan berbeda kesiapan fungsional tubuhnya dengan atlet yang dewasa. Berikut gambar dan tujuan latihan yang disesuaikan dengan usia dan kesiapan anak. Tabel 2 1. Tujuan latihan dan kesiapan anak, Sukadiyanto, 2011 15 Usia 6-10 tahun 1. Membangun kesiapan 2. Menyenangkan 3. Belajar berbagai keterampilan gerak dasar Usia 11-13 Usia dewasa 1. Puncak penampilan atau puncak prestasi 2 Prinsip individual Setiap individu anak mempunyai penyesuaian dan respon yang berbeda dengan yang lainya, sehingga kemampuanya pun akan berbeda antara individu satu dengan yang lain. Sukadiyanto, 2011 15 menjelaskan beberapa faktor yang dapat menyebabkan perbedaan terhadap kemampuan atlet dalam merespon 14 program latihan diantaranya Faktor keturunan, kematangan, gizi, waktu istirahat dan istirahat, tingkat kebugaran, pengaruh lingkungan, rasa sakit dan cedera, motivasi. 3 Prinsip adaptasi Pada dasarnya tubuh manusia mempunyai kemampuan untuk beradaptasi pada lingkungan. Sehingga program latihan akan memberikan pengaruh dan membuat perubahan pada tubuh sesuai dengan dosis latihan yang diberikan, yang berarti bawa tubuh manusia dapat dipengaruhu dan dapat ditingkatkan melalui proses latihan. 4 Prinsip beban lebih overload Beban yang diberikan pada anak haruslah ditingkatkan, kalau beban beban tidak pernah ditambah maka seberapa lamapun dan seberapa sering latihan anak dalam latihan, prestasi tidak mungkin untuk meningkat. Dalam pembebanan lebih yang diberikan pada latihan akan membuat tubuh merespon dan menyesuaikan dari beban latihan. Sehingga pemulihan dan penyesuaian memungkinkan tubuh akan mencapai tingkat kesegaran yang lebih tinggi. 5 Prinsip peningkatan progresif Pada saat latihan, beban yang diberikan harus ditambahkan secara terus menerus dan bertahap. Prinsip tersebut harus memperhatikan frekuensi latihan, intensitas latihan, dan durasi latihan untuk setiap latianya. 6 Prinsip spesifikasi kehususan Materi yang diberikan dalam latihan haruslah dipilih dan disesuaikan dengan kebutuhan cabang olahraga yang ditekuni. Terdapat beberapa kehususan 15 yang perlu diperhatikan yaitu spesifikasi kebutuhan energi, spesifikasi bentuk dan model latihan, spesifikasi gerak dan kelompok otot, dan waktu latihan. 7 Prinsip variasi Selama melakukan latihan atlet akan merasakan kebosanan dan kejenuhan, jika latihan yang dibuat terlalu monoton dan kurang variatif. Prinsip variasi harus dikuasai oleh pelatih dalam membuat program latihan yang berbeda untuk mengantisipasi kebosanan latihan. 8 Prinsip pemanasan dan pendinginan warm-up dan cool-down Hal yang perlu perhatikan dalam setiap kali sesi latihan adalah prinsip pemanasan dan pendinginan, karena hal tersebut merupakan prinsip yng tidak terlepas dari latihan. Pemanasan merupakan proses untuk mempersiapkan diri supaya lebih siap melakukan aktifitas dan dapat meminimalisir cedera. Sedangkan pendinginan adalah proses penurunan kondisi tubuh dari latihan berat agar kembali secara bertahap. 9 Prinsip latihan jangka panjang Prestasi tidak dapat diraih melalui cara yang singkata atau secara instan. Untuk memperloehnya harus melalui proses latihan dalam jangka waktu yang lama. 10 Prinsip pulih asal reversibility Pada prinsip ini dikatakan bahwa apabila kita berhenti untuk melakukan latihan maka tubuh kita akan kembali kekeadaan semula atau kondisinya tidak akan meningkat. 16 11 Prinsip sistematik. Sehingga dapat diketahui bahwa prinsip-prinsip latihan yang telah dijelaskan diatas meliputi prinsip kesiapan berlatih readines, prinsip individual, prinsip adaptasi, prinsip beban lebih over load, prinsip peningkatan progresif, prinsip kekhususan Spesifikasi, prinsip variasi, prinsip pemanasan dan pendinginan warming-up and cooling-down, prinsip latihan jangka panjang, prinsip pulih asal reversibility, prinsip sistematik. e. Komponen-Komponen Latihan Penerapan prinsip dalam latihan haruslah disesuaikan dengan karekteristik siswa dan harus memperhatikan keselamatan dari siswa yang akan dilatih, untuk itu dalam membuat latihan haruslah hati-hati agar tidak terjadinya overload pada peserta didik. Maka Lutan 2002 31 mengatakan bahwa dalam membuat program latihan juga harus memperhatikan 4 faktor yang disebut prinsip FIWT, singkatan dari frekwensi, intensitas, waktu, dan Tipe 1. Frekuensi Menurut Emral 2017 59 mengatakan bahwa frekwensi merupakan jumlah latihan yang dilakukan dalam periode waktu tertentu. Pada umumya, periode waktu yang digunakan untuk menghitung jumlah frekwensi tersebut adalah dalam satu mingguan. Sedangkan menurut Lutan 2002 31 mengatakan bahwa frekunsi adalah seberapa sering seorang melakukan tugas atau aktifitas jasmani yang berkaitan dengan kesehatan. Untuk mencapai derajat yang memadai frekwensi dalam melakukanya adalah 3 sampai 4 kali selama perminggu. Namun 17 pengecualian untuk peningkatan kekuatan, untuk membina komponen kekuatan maksimal 3 kali seminggu dengan selang hari istirahat. Pada pelaksanaan latihan sekolah sepakbola yang berada dikawasan Bantul, Yogyakarta frekwensi latihan yang dilakukan selama 3 kali setiap minggunya. 2. Intensitas Menurut Lutan 2002 31 intensitas adalah seberapa berat seseorang berlatih selama periode latihan, dan intensitas ini dapat diukur dengan cara yang berbeda. Sedangkan menurut Wiarto 2015 34 intensitas latihan merupakan ukuran yang menunjukan kualitas suatu rangsang atau pembebanan. Pembebanan yang dilakukan pada latihan kelompok anak-anak masih harus diberikan dengan intensitas yang rendah rendah. Untuk mengetahui besarnya intensitas latihan salah satunya dapat menggunakan cara mengetahui denyut jantung permenit. Rumus untuk menentukan denyut nadi permenit adalah DN = 220 – Umur. 3. Waktu/ Durasi Menurut Lutan 2002 32 Waktu adalah lamanya suatu kegiatan dilaksanakan, dan seberapa lama latihan berlangsung bergantung pada komponen kebugaran yang dilatih. Bagi anak-anak, berapa lama lama latihan sama sekali tidak tegas batasanya. Yang menjadi pegangan adalah soal kepatutanya ditinjau dari kemampuan siswa. Sedangkan menurut Wiarto 2015 34 ukuran yang menunjukan lamanya waktu dalam setiap kali melakukan latihan adalah juga disebut sebagai durasi latihan. Contoh dalam setiap kali melakukan latihan memerlukan waktu 120 menit. 18 4. Tipe Latihan akan berhasil apabila latihan tersebut memilih metode laihan yang tepat. Metode dipilihuntuk disesuaikan dengan tujuan latihan, ketersediaan alat, dan fasilitas, serta perbedaan individu peserta latihan. Menurut Lutan 2002 33 yang dimaksud dengan tipe disini adalah kekhasan dari bentuk latihan atau aktivitas jasmani yang dilakukan oleh siswa untuk meningkatkan komponen kebugaran jasmani. Tipe latihan akan menyangkut isi dan bentuk-bentuk latihan. f. Karakteristik Latihan Olahraga Anak Perkembangan motorik anak dipengaruhi pada tingkat usia dan fungsi tumbuh kembang anak. Fadlillah 2017, 48 Permainan pada setiap usia anak melibatkan koordinasi motorik. Apa saja yang akan dilakukan dan waktu bermain akan tergantung pada perkembangan motorik mereka. Latihan olahraga anak sebaiknya mempertimbangkan tingkatan usia anak, karena pada usia anak mempunyai karakteristik yang berbeda sesuai dengan tumbuh kembang dari fungsi organ tubuhnya. Pertimbangan latihan anak dapat disesuaikan melalui identifikasi usia bermain dan tumbuh kembang anak. Aktivitas fisik sesuai dengan tumbuh kembang anak dibagi menjadi beberapa periode, Said Junaidi 2011, 42 mengatakan bahwa beberapa tahapan periode tumbuh kembang anak adalah sebagai berikut 19 Tabel 2 2. Karakteristik latihan olahraga anak. Periode 1. Latihan untuk memperbaiki postur tubuh. 2. gerakan-gerakan membungkuk, melompat dan merenggang besar Lengan, tungkai, perut, punggung 4. Permainan yang semi aktif 5. permainan yang melibatkan kekuatan, keseimbangan, kelincahah 6. Skill sederhana dengan bola, semisal lempar tangkap, kasti, memasukan bola kekeranjang, sepakbola 7. permainan dengan peraturan-peraturan sederhana, lapangan dan bola yang lebih kecil 8. Aktivitas sialam terbuka, menjelajahi alam. Periode Umur 9 Tahun 1. Libatkan dalam aktivitas-aktivitas conditioning seperti lari, lompat, berjangkit, bentuk-bentuk latihan senam dan keterampilan bermaain. 2. gabungan dari dua atau lebih gerakan 3. berbagai aktivitas permainan yang menuntu aktivitas yang lebih keras 4. Mulai belajar skill tendang dengan bola sepak 5. keterampilan lempar bolauntuk jarak dan ketepata. 6. teknik-teknik sederhana bola basket dan voli dengan yang lebih kecil dan Dalam periode ini ada transisi dalam aktifitas-aktifitasnya yang diberikan yang diberikan dalam pendidikan olahraga. Pendidikan gerak movement education lebih kearah aktivitas kesegaran jasmani dan keterampilan olahraga seperti 1. Melibatkan otot-otot besar 2. aktivitas dengan mengubah arah dan tempo lari 3. Pengembangan Koordinasi, lempar, lompat, skill cabang olahraga 4. Permainan dengan lawan bermain untuk menyalurkan naluri bersaing perlu pembinaan dalam sportivitas, kerjasama dengan kepemimpinan 5. Pengembangan skill tentang bola sepak dengan peraturan-peraturan yang seederhana. 6. permainan bola kecil 7. bentuk-bentuk latihan senam lantai dengan alat-alat sederhana 8. mulai mengenalkan cabang olahraga sesuai dengan minat dan bakat 1. Meningkatkan keterampilan dalam aktivitas yang menggunakan otot-otot besar, lari, lompat, lempar, dan lain-lainya. 2. melibatkan diri dalam berbagai permainan beregu untuk memperbaiki koordinasi dan mengatasi kekakuan gerak. 3. melanjutka keterampilan dalam cabang olahraga yang menggunakan bola besar basket, voli, sepakbola dan bola kecil kasti, slagbal, raunders 4. Berbagai keterampilan senam lantai maupun dengan alat. 5. Berbagai nomor atletik untuk memperbaiki koordinasi, kecepatan, kekuatan, lompat jauh, lompat tinggi, lempar bola. 6. memmulai mengenal cabang olahraga sesuai minat dan bakat, semisal sepakbola. Sumber Said Junaidi. 2011 42 20 3. Hakikat Koordiansi a. Pengertian Koordinasi Koordinasi merupakan salah satu komponen biomotor yang sangat diperlukan dalam berbagai cabang olahraga. Menurut Emral 2017 222 Koordinasi merupakan hasil perpaduan kinerja dan kualitas otot, tulang, dan persendian dalam menghasilkan suatu gerak yang efektif dan efisien. Sedangkan menurut Schmidt 1998 265 dalam Hananto koordinasi adalah perpaduan gerak dari dua atau lebih persendian yang satu sama lain saling berkaitan dengan menghasilkan suatu keterampilan gerak. Sajoto 1995 17 dalam Setyawan Koordinasi merupakan kemampuan pemain untuk merangkaikan beberapa gerakan kedalam suatu pola gerakan yang selaras dan efektif sesuai dengan tujuanya. Dari beberapa pendapat diatas jadi koordinasi merupakan hasil gerakan yang efektif dan efisien dari perpaduan antara gerakan sendi, tulang dan otot yang baik. Mempunyai komponen biomotor koordinasi yang baik berarti juga mempunyai dasar yang baik. Memiliki kemampuan koordinasi yang baik akan sangat berpengaruh terhadap performa pelaku dalam olahraga. Karena apabila memiliki koordinasi yang baik atlet akan lebih mudah dalam menyesuaikan berbagai macam kondisi lapangan yang akan dihadapinya atau bisa menyesuaikan kondisi lapangan walaupun lapanganya kurang baik. Koordinasi juga dikatakan sebagai salah satu komponen biomotor pendukung komponen lainya, serta mempermudah dalam pembelajaran teknik dan 21 taktik. Oleh itu sebaiknya seorang pelatih yang akan memberikan latihan teknik dasar, atau taktik dalam permainan maka alangkah baiknya dilatihkan terlebih dahulu komponen biomotor koordinasi. Komarudin 2018 4 komponen biomotor koordinasi adalah dasar untuk latihan teknik. Latihan komponen biomotor koordinasi harus diterapkan didalam latihan sejak usia dini dan paling baik diajarkan antara usia 8 dan 13 tahun. Pada masa pertumbuhan anak, latihan koordinasi juga sangat penting untuk keseimbangan gerak yang cepat pada anak. b. Macam-Macam Koordinasi Suharjana 2013 148 mengetakan bahwa macam-macam koordinasi pada dasarnya dibedakan menjadi dua, yaitu koordinasi umum dan koordinasi khusus. 1. Koordinasi Umum Koordinasi umum merupakan kemampuan seluruh tubuh dalam menyesuaikan dan mengetur gerakan secara stimulan pada saat melakukan gerak. Suharjana 2013 148. Dalam melakukan gerak semua bagian sendi atau syaraf, dan otot –otot akan terlibat, olehkarena itu untuk menghasilkan suatu gerakan yang baik maka semua komponen tersebut harus berkerja dengan teratur dan baik agar gerakan yang dihasilkan dapat harmonis dan efisien. Koordinasi umum merupakan dasar untuk mengembangkan koordinasi khusus. 2. Koordinasi Khusus Koordinasi khusus merupakan koordinasi antara beberapa anggota badan, yaitu kemampuan untuk mengorganisasikan gerakan dari sejumlah anggota badan secara stimulan. Sage 1984 278. Pada dasarnya gerakan yang dihasilkan dalam melakukan suatu gerakan dalam olahraga merupakan perpaduan dari pandangan 22 mata, gerakan tangan dan olah kerja kaki. Koordinasi khusus merupakan pengembangan dari koordinasi umum yang dikombinasikan dengan kemampuan komponen biomotor yang lain dengan karakteristik sesuai dengan cabang olahraga masing-masing. Koordinasi umum dan koordinasi khusus keduanya sangat diperlukan dalam olahraga sepakbola, karena keduanya saling berpengaruh. Emral 2017 222 antara koordinasi umum dan koordinasi khusus kedua-duanya sangat diperlukan dalam cabang olahraga sebab kedua-duanya saling berpengaruh terhadap keterampilan gerak seseorang. Dalam sepakbola koordinasi khusus berguna untuk menyesuaikan gerak otot serta persendian dengan baik supaya bisa mengatur tubuh terhadap lingkungan dan keadaan yang terjadi. Sedangkan koordinasi khusus dalam sepakbola lebih terspesifikasi pada gerakan koordinasi kaki, karena sepakbola lebih dominan menggunakan kaki sebagai alat geraknya. Sedangkan manfaat kedua koordinasi tersebut penting sebagai dasar untuk mengawali dalam belajari gerak teknik, taktik dan latihan fisik olahraga sepakbola. c. Metode Latihan Koordinasi Kegiatan yang dilakukan dalam berlatih akan lebih mudah dikerjakan dan dimengerti jika didasarkan pada petunjuk penggunaan dengan metodenya yang sesuai. Bentuk latihan juga dapat dilakukan melalui kegiatan aktivitas gerak berbagai cabang olahraga. Menurut Suharjana 2013 148 Latihan koordinasi yang baik maka sebaiknya disarankan mengikuti ketentuan sebagai berikut 23 1 Latihan sebaiknya disesuaikan dengan pola gerak atau teknik yang ada dalam cabang olahraga. 2 Latihan dilakukan dalam bentuk teknik khusus dengan berbagai tingkat kesulitan dan berbagai situasi. 3 Latihan harus menarik dan meningkatkan motivasi atlet dalam belajar berbagai materi keterampilan. 4 Peralatan yang digunakan untuk latihan koordinasi sebagiknya lebih bervariatif. 5 Keterlibatan anggota tubuh terutama tungkai dan lengan kanan dan kiri harus dilatih secara seimbang. Latihan koordinasi yang baik adalah dengan melakukan berbagai variasi gerak dan keterampilan, beberapa metode latihan koordinasi menurut Kardjono 2008, 38 ialah a Latihan dengan perubahan kecepatan dan irama, b Melakukan keterampilan dengan anggota badan yang lain, c Pembatasan daerah keterampilan, d Melakukan skill baru, e Latihan untuk mengembangkan reaksi. Latihan koordinasi merupakan latihan yang sangat penting untuk diajarkan kepada atlet, belajar koordinasi akan sangat baik ketika akan mempelajari dan menyempurnakan keterampilan teknik dan taktik. Orang yang memiliki kemampuan koordinasi yang baik akan dapat melakukan gerakan secara mulus, tepat, dan efisien. 4. Hakikat Permainan a. Pengertian Bermain 24 Batasan mengenai pengertian bermain sangatlah luas dan sulit untuk menemukan pengertian bermain secara nyata dan tepat dalam arti satu batasan mencakup seluruh pengertian dari bermain. Oleh sebab itu perlu melihat beberapa para ahli dalam menyampaikan pendapatnya mengenai penertian permainan untuk dijadikan sebagai acuan dalam memahami dari pengertian bermain, diantaranya menurut para ahli tentang bermain adalah sebagai berikut Menurut Soemitro dalam Kurniawan 2016 150 mengetakan bahwa aktivitas bermain merupakan proses menyesuaikan diri dengan keadaan. Dengan bermain anak akan mengenal ciri dan sifat benda- benda yang dimainkanya. Tanpa disadari bermain akan merangsang anak untuk melakukan aktifitas gerak sehingga semua organ tubuh anak akan berkembang lebih serasi. Dan bermain merupakan suatu kebutuhan hidup bagi anak, seperti halnya makan, minum, dan tidur. Sedangkan menurut Hurlock dalam Utama 2011 Menyatakan bahwa bermain merupakan setiap kegiatan yang dilakukan untuk kesenangan yang ditimbulkanya, tanpa mempertimbangkan hasil ahir. Bermain dilakukan secara sukarela dan tidak ada paksaan atau tekanan dari lua LatihanTes Matematika Dasar Bagian 2 ditujukan untuk mengukur kemampuan mencerna dan menganalisis serta mengukur tingkat kecerdasan, kecermatan, sekaligus ketelitian seseorang. Petunjuk Soal : Pilihlah satu jawaban paling tepat berdasarkan beberapa informasi singkat yang diberikan. Kemudian, pilih yang menurut anda itu adalah jawaban yang benar. Connection timed out Error code 522 2023-06-15 143214 UTC Host Error What happened? The initial connection between Cloudflare's network and the origin web server timed out. As a result, the web page can not be displayed. What can I do? If you're a visitor of this website Please try again in a few minutes. If you're the owner of this website Contact your hosting provider letting them know your web server is not completing requests. An Error 522 means that the request was able to connect to your web server, but that the request didn't finish. The most likely cause is that something on your server is hogging resources. Additional troubleshooting information here. Cloudflare Ray ID 7d7b84af48ecb8d2 • Your IP • Performance & security by Cloudflare Dibawah ini penjelasan Tahap Pertama Latihan Dasar Renang: 1. Tahap Pernapasan. Tahap pernapasan salah satu dasar renang yang perlu dipelajari Karena hal ini sangat penting. Jika tidak nyaman bernafas saat berenang, kita tidak akan bisa mengatur napas sepenuhnya dan mempelajari hal-hal baru. dasarnya adalah Anda perlu bernapas dengan hidung Pengguna Brainly Pengguna Brainly JawabanD. saltoKarena bukan termasuk dari gerakan dasar atletikSemoga membantu... Jawabanjawabannya D. salto semoga membantu Fartlekadalah latihan untuk meningkatkan kebugaran tubuh, kecepatan melangkah, kekuatan, dan elastisitas otot. Dengan latihan ini, Anda dapat bereksperimen dengan kecepatan, daya tahan, serta perubahan kecepatan. Banyak pelari, terutama pemula, menggunakan latihan fartlek karena melibatkan gerakan cepat, tetapi lebih fleksibel dan tidak
commit to user 18 Suhendro 1999 bahwa, “Latihan fisik adalah latihan yang ditujukan untuk mengembangkan dan meningkatkan kondisi seseorang. Latihan ini mencakup semua komponen kondisi fisik antara lain kekuatan otot, daya tahan kardiovaskuler, daya tahan otot, kelincahan, kecepatan, power, stamina, kelentukan dan lain-lain”. Latihan fisik merupakan salah satu unsur latihan olahraga secara menyeluruh, yaitu untuk meningkatkan prestasi olahraga serta untuk meningkatkan kesegaran jasmani. Dalam pelaksanaan latihan fisik dapat ditekankan pada salah satu komponen kondisi fisik tertentu misalnya, power otot tungkai, maka latihan fisik harus ditekankan pada peningkatan unsur-unsur kondisi fisik power otot tungkai. Latihan yang dilakukan harus bersifat spesifik sesuai dengan karakteristik komponen kondisi fisik yang dikembangkan. c. Prinsip-Prinsip Dasar Latihan Fisik Prestasi dalam olahraga dapat dicapai melalui latihan secara intensif. Pelaksanaan latihan harus berpedoman pada prinsip-prinsip latihan yang benar. Prinsip latihan merupakan garis pedoman yang hendaknya dipergunakan dalam latihan yang terorganisir dengan baik Nosseck, 1982 14. Agar tujuan latihan dapat dicapai secara optimal, hendaknya diterapkan prinsip-prinsip latihan yang baik dan tepat. Pengembangan kondisi fisik dari hasil latihan tergantung pada tipe dan beban latihan yang diberikan serta tergantung dari kekhususan latihan. Menurut Fox, Bowers, dan Foss 1999 25-27 prinsip-prinsip dasar latihan fisik dapat dijadikan pedoman dalam pelaksanaan suatu latihan, antara lain 1 Prinsip Pemanasan dan Pendinginan Pemanasan tubuh warming-up penting dilakukan sebelum berlatih. Pemanasan biasanya berisi peregangan, kalestenik dan aktivitas formal, dan setelah latihan diakhiri pendinginan. Pemanasan dapat dikerjakan secara umum dan khusus, yaitu dengan berbagai macam latihan aktif dan pasif. Atau dapat juga commit to user 19 pemanasan dikerjakan dengan kombinasi latihan aktif dan pasif. Rusli Lutan 1992 91 menyatakan bahwa Pemanasan tubuh warming-up penting dilakukan sebelum berlatih. Tujuan pemanasan adalah untuk mengadakan perubahan dalam fungsi organ tubuh kita untuk menghadapi kegiatan fisik yang lebih berat. Kecuali untuk memanaskan tubuh, kegunaan lainnya ialah agar 1 atlet terhindar dari kemungkinan bahaya cidera, 2 terjadi koordinasi gerak yang mulus, 3 organ tubuh menyesuaikan diri dengan kerja yang lebih berat dan 4 kesiapan mental atlet kian meningkat. Melalui pemanasan yang dilakukan dengan aktif dan pasif akan meningkatkan suhu tubuh yang kemudian akan membantu meningkatkan kelancaran peredaran darah, meningkatkan penyaluran oksigen dan pertukaran zat. Selain itu pemanasan juga akan mempertinggi elasitas otot, dengan demikian akan memperkecil terjadinya cidera. 2 Prinsip Kekhususan Setiap latihan yang dilakukan tentunya akan menimbulkan pengaruh secara khusus terhadap tujuan yang diingikan sesuai dengan karakteristik gerakan keterampilan, unsur kondisi fisik dan sistem energi yang digunakan selama latihan. Soekarman 1987 60 menyatakan, “Latihan itu harus khusus untuk meningkatkan kekuatan atau sistem energi yang digunakan dalam cabang olahraga yang bersangkutan”. Pendapat lain dikemukakan Sadoso Sumosardjuno 1994 10 menyatakan “Latihan harus dikhususkan pada olahraga yang dipilihnya serta memenuhi kebutuhan khusus dan strategi untuk olahraga yang dipilih”. Berdasarkan pendapat tersebut dapat disimpulkan bahwa, program latihan yang dilaksanakan harus bersifat khusus, disesuaikan dengan tujuan yang akan dicapai. Bentuk latihan yang dilakukan harus memiliki ciri-ciri tertentu sesuai dengan cabang olahraga yang akan dikembangkan. Baik pola gerak, jenis kontraksi otot maupun kelompok otot yang dilatih harus disesuaikan dengan jenis olahraga yang dikembangkan. commit to user 20 3 Prinsip Interval Latihan secara interval merupakan serentetan latihan yang diselingi dengan istirahat tertentu. Faktor istirahat haruslah diperhitungkan setelah jasmani melakukan kerja berat akibat latihan. Sistem latihan secara interval digunakan hampir pada semua cabang olahraga. Menurut Suharno HP. 1993 17 bahwa, “Prinsip interval sangat penting dalam latihan yang bersifat harian, mingguan, bulanan, kuwartalan, tahunan yang berguna untuk pemulihan fisik dan mental atlet dalam menjalankan latihan”. Ciri khas latihan interval yaitu adanya istirahat yang diselingkan pada waktu melakukan latihan. Istirahat diantara latihan tersebut dapat berupa istirahat pasif ataupun aktif, tergantung dari sistem energi mana yang akan dikembangkan. Istirahat disetiap rangsangan latihan memegang peranan yang menentukan. Sebab organisme yang mendapat beban latihan sebelumnya harus dipulihkan lagi. Istirahat yang terlalu panjang dan terlalu pendek dapat menghambat keefektifan suatu latihan. Setiap rangsangan gerak menyebabkan penggunaan energi dan pengurangan cadangan energi, akan tetapi juga mengandung rangsangan untuk pembentukan energi baru. Menurut Suharno HP. 1993 17 bahwa kegunaan prinsip interval diterapkan dalam latihan untuk “1 menghindari terjadinya overtraining , 2 memberikan kesempatan organisme atlet untuk beradaptasi terhadap beban latihan, 3 pemulihan tenaga kembali bagi atlet dalam proses latihan”. Kesediaan organisme yang lebih tinggi untuk menunjukkan gejala penyesuaian, terlihat pada pembebanan dalam istirahat berikutnya, sudah tentu tidak dalam jangka waktu yang tidak terbatas, melainkan dalam saat yang pendek sewaktu pemulihan kembali organisme secara menyeluruh. Jangka waktu istirahat yang pendek tetapi penting harus disesuaikan dan dipergunakan dengan baik, sebab dalam waktu yang pendek itulah tersusun rangsangan latihan yang baru. Oleh karena itu istirahat tidak boleh terlalu pendek, karena bila demikian saat yang baik dan menguntungkan belum tercapai. Juga istirahat tidak boleh terlalu panjang, karena dalam hal demikian saat yang penting berlalu tanpa dapat commit to user 21 dimanfaatkan. Rangsangan yang baru harus cukup tetapi tersusun dalam tahap superkompensasi keseimbangan organisme secara keseluruhan. 4 Prinsip Beban Lebih Secara Progresif Peningkatan beban latihan dilakukan secara progresif. Yang dimaksud dengan peningkatan beban secara progresif yaitu peningkatan beban secara teratur dan bertahap sedikit demi sedikit. Soekarman 1987 60 menyatakan, Dalam latihan, beban harus ditingkatkan sedikit demi sedikit sampai maksimum, dan jangan berlatih melebihi kemampuan. Dengan pemberian beban yang dilakukan secara bertahap yang kian hari kian meningkat jumlah pembebanannya akan memberikan efektifitas kemampuan fisik. Peningkatan beban latihan harus tepat disesuaikan dengan tingkat kemampuan atlet serta ditingkatkan setahap demi setahap. Pelatih harus cermat dalam memperhitungkan penambahan beban yang akan diberikan. Harus diperhatikan bahwa perlu dihindari pemberian beban yang berlebihan. Pemberian beban yang berlebihan dapat berakibat buruk bagi olahragawan itu sendiri. Keuntungan penggunaan prinsip peningkatan beban secara progresif adalah atot-otot tidak akan terasa sakit dan kemungkinan melemahkan cedera tubuh. Dengan diberi beban lebih akan menambah latihan otot pada saat melakukan program latihan berbeban. Akibatnya pada latihan berikutnya beban lebih yang pertama tidak memberikan pangaruh yang memadai untuk meningkatkan kekuatan. Dengan kata lain, beban yang pertama itu akhirnya menjadi underload , karena kekuatannya telah bertambah. Peningkatan beban latihan paling tidak dilakukan setelah 1 minggu latihan, karena organisme tubuh baru akan beradaptasi setelah kurun waktu 1 minggu. Hal ini sesuai dengan pendapat Suharno HP. 1993 14 bahwa, “Peningkatan beban latihan jangan dilakukan setiap kali latihan, sebaiknya dua atau tiga kali latihan baru dinaikkan. Bagi si atlet masalah ini sangat penting, karena ada kesempatan untuk beradaptasi terhadap beban latihan sebelumnya yang memerlukan waktu paling sedikit dua puluh empat jam agar timbul superkompensasi”. Penambahan beban yang dilakukan dengan tepat akan dapat menimbulkan adaptasi tubuh commit to user 22 terhadap latihan secara yang tepat pula. Dengan hal tersebut, maka hasil latihan akan lebih optimal. 5 Prinsip Latihan Beraturan Prinsip ini bertujuan agar beban latihan tertuju dan terjadi menuntut kelompok otot dan tempat berfungsinya otot. Menurut M. Sajoto 1995 31 bahwa, “Latihan hendaknya diatur sedemikian rupa, sehingga kelompok otot-otot besar dulu yang dilatih, sebelum otot yang lebih kecil. Hal ini dilaksanakan agar kelompok otot kecil tidak akan mengalami kelelahan lebih dulu”. Alasan penyusunan ini bahwa otot-otot yang lebih kecil cenderung lebih cepat dan lebih lemah daripada kelompok otot yang lebih besar. Oleh karena itu untuk menentukan beban lebih yang tepat mendahulukan melatih otot-otot yang lebih besar, kemudian otot-otot yang lebih kecil sebelum mengalami kelelahan. Lebih lanjut M. Sajoto 1995 31 mengemukakan bahwa, Program latihan hendaknya diatur agar tidak terjadi dua bagian otot pada tubuh yang sama mendapat dua kali latihan secara berurutan. Pembebanan diberikan pada kelompok otot-otot yang lebih besar, kemudian otot-otot yang kecil sebelum mengalami kelelahan. Misalnya kelompok otot kaki dan paha dilatih lebih dahulu dari pada kelompok otot lengan yang lebih kecil. 6 Prinsip Perbedaan Individu Konsep latihan harus disusun dengan kekhususan yang dimiliki setiap individu agar tujuan latihan dapat tercapai. Perbedaan antara atlet yang satu dengan yang lainnya tentunya tingkat kemampuan dasar serta prestasinya juga berbeda. Oleh karena perbedaan individu harus diperhatikan dalam pelaksanaan latihan. Sadoso Sumosardjuno 1994 13 mengemukakan, Meskipun sejumlah atlet dapat diberi program pemantapan kondisi fisik yang sama, tetapi kecepatan kemajuan dan perkembangannya tidak sama. Pendapat tersebut menunjukkan bahwa, latihan yang diterapkan harus bersifat individu. Manfaat latihan akan lebih berarti jika program latihan yang diterapkan direncanakan dan dilaksanakan berdasarkan karakteristik dan kondisi commit to user 23 atlet. Kemampuan atlet akan meningkat bergantung pada program latihan yang diterapkan. Sebagai seorang pelatih harus cermat dan tepat dalam menyusun program latihan untuk atletnya agar tujuan latihan yang telah ditetapkan dapat dicapai dengan baik. 7 Prinsip Kembali Asal Prinsip kembali asal ini penting untuk diperhatikan oleh seorang atlet. Kualitas yang diperoleh dari latihan akan menurun kembali ke kondisi semula apabila tidak melakukan latihan secara teratur dan kontinyu. Penuruan yang bermakna akan terjadi sesudah seseorang menghentikan latihan. Soekarman 1987 60 menyatakan, “Setiap hasil latihan kalau tidak dipelihara akan kembali keadaan semula. Oleh karena itu setiap atlet harus berlatih terus untuk memelihara kondisinya”. Berlatih secara baik dan teratur adalah hal penting untuk menjaga kondisi dan prestasi seorang atlet. Jika latihan dihentikan maka secara otomatis kondisi dan prestasinya akan menurun. 8 Prinsip Nutrisi Untuk menunjang tercapainya tujuan latihan fisik, maka prinsip nutrisi atau gizi makanan perlu diperhatikan juga. Hal ini penting karena, banyaknya kalori yang dikeluarkan selama latihan fisik harus seimbang dengan makanan yang dikonsumsi. Sarwoto Bambang Soetedjo 1993 231 menyatakan, “Kualitas makanan yang kita makan dengan didukung oleh kegiatan fisik yang teratur akan memberikan jaminan terhadap tingkat kesehatan seseorang”. Seseorang yang melakukan aktivitas fisik yang berat memerlukan konsumsi makanan, terutama makanan yang mengandung zat energi yang lebih besar dari pada aktivitasnya ringan. Seperti dikemukakan Patte Rotella Mc. Clenaghan 1993 263 bahwa, ”Karbohidrat dan lemak menggantikan sumber energi makanan yang dapat digunakan selama olahraga”. Makanan yang tidak commit to user 24 seimbang dengan kegiatan fisik yang dilakukan akan mengakibatkan kerusakan pada organ-organ tubuh sehingga akan mengakibatkan sakit. d. Pengaruh Latihan Fisik
Latihandasar tidak memuat latihan adalah - 6915950 selvishekecil selvishekecil 22.08.2016 Penjaskes Sekolah Dasar terjawab Latihan dasar tidak memuat latihan adalah 1 Lihat jawaban Iklan Iklan syujakhasyi syujakhasyi Jawabannya adalah = pemanasan ya betul berangkai njir IklanTak sedikit pria yang berambisi untuk menghilangkan lemak dan membentuk otot. Untuk mewujudkannya, mereka rutin berlatih di gym dengan harapan tubuhnya berubah seperti yang tetapi, karena kurangnya pengetahuan, ada beberapa kesalahan dalam latihan yang sering dilakukan. Ini menghambat untuk mencapai target. Berikut adalah contohnya!1. Terlalu banyak latihan kardioLari di treadmill. ChouquetteBanyak pria melakukan latihan kardio seperti lari di treadmill atau bersepeda untuk membakar lemak. Padahal, latihan ini kurang efektif jika tidak diimbangi dengan latihan kekuatan seperti angkat beban. "Membangun otot mengubahmu menjadi mesin pembakar lemak. Simpan kardio saat anda membutuhkannya. Jika kamu memulai dengan empat hingga lima sesi kardio di awal, kamu tidak akan memiliki ruang untuk menambahkan lebih banyak kardio setelah penurunan berat badan berhenti," ujar Tony Schober, pelatih pribadi bersertifikat dan pendiri Coach Calorie. Kunci pembentukan otot sebenarnya sederhana, yakni perbanyak latihan angkat beban, konsumsi makanan atau minuman berprotein tinggi, dan istirahat yang Latihan terlalu keras di awalLatihan angkat beban. FreitasMelansir Verywell Fit, salah satu tantangan yang paling umum dihadapi pria adalah tekanan untuk menjadi tangguh. Karena tuntutan maskulinitas dan gengsi tersebut, pria cenderung berlatih terlalu keras di awal untuk membuktikan bahwa mereka kuat. "Pria itu macho, jadi mereka mungkin mendorong terlalu keras, terlalu berat, atau melakukan banyak hal terlalu cepat, dan kemudian kelelahan atau terluka," tutur Tom Venuto, ahli penurunan lemak dan penulis buku Burn the Fat, Feed the Muscle. Untuk pemula, disarankan untuk latihan kekuatan 2-3 kali dalam seminggu. Lalu tingkatkan menjadi 3-4 kali per minggu jika mampu dan bisa dikombinasikan dengan latihan kardio maupun high-intensity interval training HIIT.3. Terlalu banyak latihan beban juga tidak baikLatihan angkat beban. FreitasMenurut Matt Griffin, pelatih dari New York, Amerika Serikat AS, latihan beban terlalu banyak adalah kesalahan yang umum dilakukan pria. Instruktur kebugaran ini menegaskan bahwa latihan dengan bobot yang ringan dengan bentuk yang benar akan jauh lebih efektif untuk mendapatkan hasil yang yang terjadi jika kita terlalu banyak latihan beban? Melansir Insider, ini berarti kita tidak memberi tubuh cukup waktu untuk memulihkan diri. "Penting untuk memberi dirimu cukup istirahat di antara latihan yang sangat berat. Jika kamu berlatih berlebihan, tubuh akan mengalami begitu banyak stres," pelatih ahli Nike, Betina Gozo, memperingatkan. 4. Hanya melatih satu kelompok otot MaragosKesalahan umum selanjutnya adalah hanya melatih satu kelompok otot dalam satu waktu. Padahal, lebih direkomendasikan latihan kekuatan majemuk yang melatih seluruh otot untuk bekerja sama membangun kekuatan. "Latihan gabungan lebih efisien dan efektif untuk melatih tubuh. Dasar-dasar seperti bench press, squat, deadlift, dan row harus menjadi pokok dalam program latihan," Schober menjelaskan. Mengutip dari laman Healthline, latihan gabungan adalah latihan yang melatih beberapa kelompok otot secara bersamaan. Contohnya, squat adalah latihan gabungan yang melatih betis, paha depan, dan bokong. Baca Juga Penting! Lakukan 7 Latihan Penguatan Kaki ini untuk Mencegah Cedera 5. Mengabaikan nutrisi dan tidak mengatur pola olahraga berat, tetapi makan burger atau smoothie tinggi gula setelahnya? Sepertinya, kamu perlu mengubah kebiasaan ini sebelum mengatakan, banyak orang mengira bahwa melakukan latihan volume tinggi sudah cukup. Padahal, latihan dan nutrisi harus berjalan beriringan supaya bisa membentuk dua fase dalam latihan, yaitu fase bulking bulking phase dan fase pemotongan cutting phase. Saat fase bulking, tingkatkan asupan kalori sebesar 15 persen dari biasanya. Sementara, ketika beralih ke fase pemotongan, kurangi kalori 15 persen dari kebutuhan kalori lanjut, seperti dijelaskan di laman Healthline, disarankan 30-35 persen kalori didapatkan dari protein, 55-60 persen dari karbohidrat, dan 15-20 persen dari lemak. Hindari minuman beralkohol, gula tambahan, dan makanan yang Terlalu bergantung pada protein sangat populer di kalangan gym-goer, tetapi belum tentu merupakan cara tercepat untuk menghilangkan lemak dan mendapatkan otot. Mengapa demikian? "Bubuk protein memiliki tempat tersendiri, tetapi jika kamu mencoba untuk menjadi kurus, lebih baik makan makanan padat sebanyak mungkin. Makanan utuh tidak hanya lebih padat nutrisi, tetapi juga membuatmu kenyang lebih baik," jelas Schober. Memang benar bahwa protein penting untuk membangun dan memperbaiki jaringan, mempercepat pemulihan, sebagai sumber energi, serta membuat hormon dan enzim. Melansir dari laman The Conversation, mengonsumsi protein ekstra terbukti meningkatkan perkembangan dan kekuatan otot saat dikonsumsi sebagai bagian dari program banyak protein yang dibutuhkan? Normalnya, orang dengan berat 70 kg membutuhkan 56 gram protein sehari. Namun, untuk orang yang ingin membentuk otot dan meningkatkan kebugaran, mereka perlu mengonsumsi 98-140 gram protein per Tidak memprioritaskan melatih kelompok otot tertentu, biarkan tubuh beristirahat selama 1-2 hari. Ini dilakukan untuk memberi otot kesempatan untuk memulihkan diri. Kesalahan yang umum dilakukan ialah memforsir dan tidak memberikan tubuh kesempatan untuk dari laman Healthline, istirahat memungkinkan otot untuk memperbaiki diri dan tumbuh. Ketika kita memiliki lebih banyak massa otot, tubuh akan membakar lebih banyak kalori saat istirahat dari latihan, kita tetap bisa olahraga. Namun, pilihlah olahraga berdampak rendah low-impact workout seperti jalan kaki, bersepeda, berenang santai, menari, atau itulah 7 kesalahan umum dalam latihan yang sering dilakukan pria. Agar tubuh lebih cepat terbentuk, hindari kesalahan tersebut ya! Baca Juga Jangan Lewatkan! Ini 7 Latihan Kekuatan Terpenting untuk Pesepeda1 Squat. Anda akan terkejut, tetapi di antara keenam latihan itu, squats yang terkenal. Banyak orang percaya bahwa gerakan ini adalah sekutu yang baik dan hampir satu-satunya cara untuk menyingkirkan lingkaran lemak dan, tidak peduli seberapa keras kita mencoba, lemak tidak dihilangkan tidak peduli seberapa banyak perut yang Anda lakukan.