Jawaban(1 dari 6): Kopra itu daging kelapa yang dikeringkan, sampai saat ini masih dibutuhkan walau mulai tergantikan oleh kelapa sawit. Beberapa tahun lalu dapat order dari teman yang kerja di Pabrik Minyak Kelapa yang membutuhkan Kopra, setelah saya jajaki ternyata tidak menguntungkan. Saya b
100% found this document useful 1 vote842 views20 pagesDescriptionIndonesia merupakan negara tropis yang memiliki banyak pulau dan merupakan negara produsen kelapa utama di dunia. Hampir di semua propinsi di Indonesia dijumpai tanaman kelapa yang pengusahaannya berupa perkebunan rakyat. Hal ini merupakan peluang untuk pengembangan kelapa menjadi aneka produk yang bermanfaat karena hampir semua bagian kelapa dapat dimanfaatkan. Buah kelapa yang terdiri atas sabut, tempurung, daging buah dan air kelapa tidak ada yang terbuang dan dapat dibuat untuk menghasilkan produk industri, antara lain sabut kelapa dapat dibuat keset, sapu, dan matras. Tempurung dapat dimanfaatkan untuk membuat karbon aktif dan kerajinan tangan. Batang kelapa dapat dihasilkan bahanĀbahan bangunan baik untuk kerangka maupun untuk dinding serta atap. Daun kelapa dapat diambil lidinya yang dapat dipakai sebagai sapu, serta barangĀbarang anyaman. Daging buah dapat dipakai sebagai bahan baku untuk menghasilkan kopra, minyak kelapa, coconut cream, santan, dan parutan kering, sedangkan air kelapa dapat dipakai untuk membuat cuka dan nata de Ā© All Rights ReservedAvailable FormatsDOCX, PDF, TXT or read online from ScribdShare this documentDid you find this document useful?100% found this document useful 1 vote842 views20 pagesMakalah Minyak KopraDescriptionIndonesia merupakan negara tropis yang memiliki banyak pulau dan merupakan negara produsen kelapa utama di dunia. Hampir di semua propinsi di Indonesia dijumpai tanaman kelapa yang pengusahaā¦Full description
kelapadapat dimanfaatkan. Buah kelapa yang terdiri atas sabut, tempurung, daging buah dan air kelapa tidak ada yang terbuang dan dapat dibuat untuk menghasilkan produk industri, antara lain sabut kelapa dapat dibuat keset, sapu, dan matras. Tempurung dapat dimanfaatkan untuk membuat karbon aktif dan kerajinan tangan.
Ilustrasi Pohon Kelapa Kopra putih dan olahannya ā Tanaman kelapa memiliki banyak manfaat mulai dari daun muda, bunga kelapa, buah kelapa, batang kelapa bahkan akar kelapa yang masih bisa dijadikan benda seni, dll. Tidak dapat disangkal bahwa Organisasi Pramuka menggunakan logo Tunas Kelapa karena filosofinya bahwa semua bagian dari pohon kelapa dapat digunakan untuk kehidupan manusia. Indonesia sejak zaman dahulu telah menjadi penghasil kelapa olahan. Terbukti dari salah satu prasasti Sima tahun 600-an disebutkan bahwa olahan kelapa digunakan untuk jamuan makan besar. Selama ini permintaan kelapa terus meningkat. Dengan produksi 18,3 ton per tahun dengan luas 3,7 juta hektar, Indonesia menduduki peringkat sebagai penghasil produk kelapa terbesar kelima di dunia. Minyak kelapa merupakan salah satu produk pokok Indonesia. Kondisi geografis dan iklim tropis Indonesia membuat tanaman kelapa tumbuh subur. Kopra atau daging kelapa telah menjadi sumber penghidupan masyarakat di berbagai wilayah Indonesia. Daging kelapa atau kopra kelapa merupakan bahan baku untuk dibuat menjadi minyak kelapa mentah coconut oil. Bahan-bahan ini tidak dicampur dengan bahan baku atau campuran kimia lainnya. Biasanya digunakan untuk produk berbahan dasar minyak herbal atau produk turunan lainnya. Baca Juga Cara Membuat Boba Dengan Mudah dan Enak Minyak kelapa kopra putih juga telah dipasarkan di berbagai belahan dunia. Petani kopra sudah lama mengenal teknik pembuatan minyak kelapa. Cara tradisional yang dilakukan masyarakat masih bertahan hingga saat ini. Hasil pengolahan kopra kelapa terbagi menjadi dua jenis yaitu kopra hitam dan kopra putih. Seperti namanya, kopra hitam paling mudah diolah. Hanya dengan cara mengeluarkan daging buah kelapa dari tempurungnya kemudian dijemur di bawah terik matahari hingga berwarna hitam. Berbeda dengan kopra hitam, kopra putih lebih sulit dan proses pembuatannya cukup lama. Oleh karena itu, kandungan dan kualitas kopra harus diperhatikan. Kopra putih harus kering kelembaban sekitar 5%, higienis, bebas dari aflotoxin, PAH, FFA dan bahan lainnya. Proses blending kopra biasanya dilakukan selama 3-5 hari. Kopra kering kemudian dipotong menjadi kotak-kotak besar sebelum diperah. Kopra berkualitas yang layak dijual harus memiliki kadar air yang sangat rendah yaitu hanya 6 sampai 7 persen. Kopra berkadar air tinggi umumnya lebih mudah rusak dan mudah berjamur. Artikel selanjutnya yang mungkin anda suka Bagaimana Resep Membuat Boba dari Tepung Kanji yang Mudah Bagaimana Menghasilkan Kopra Putih dan Olahannya Ilustrasi Kopra Putih Kering Cara pembuatan kopra putih terbagi menjadi dua cara pengeringan yaitu pengeringan konvensional dan pengeringan modern. Cara konvensional merupakan cara yang paling banyak digunakan oleh petani kopra kelapa di Indonesia. Cara ini sangat bergantung pada cuaca dan sebaran sinar matahari. 1. Pengeringan Dengan Metode Penjemuran Matahari Cara ini paling sering digunakan oleh para produsen kopra. Metode ini sangat memakan waktu dan sangat tergantung pada kondisi cuaca, kualitas kopra biasanya tidak stabil, berjamur, dan kadar air di bawah karakteristik optimal dari teknologi ini. Pengeringan dengan cara ini membutuhkan waktu 5-7 hari dan sangat bergantung pada cuaca. Jika cuaca bagus, pengeringan simultan selama 8 jam dapat menguapkan 1/3 dari total kelembaban. 2. Pengeringan Rumah Tudung Plastik Pengeringan ini masih menggunakan energi matahari untuk pemanasan, namun mengoptimalkan panas matahari. Dibuat sebagai ruangan di ruang terbuka dan terkena sinar matahari langsung. Ruangan ini dibuat dengan tudung plastik, panas yang masuk ke ruangan ini akan bertahan lama. Sinar matahari akan mengenai kopra kering secara langsung dan pantulan panas akan terperangkap di sana juga. Cara ini lebih baik daripada menjemur di bawah sinar matahari. Namun cara ini masih kurang efisien dan memakan waktu lama. Karena itu selalu tergantung pada cuaca dan paparan sinar matahari. 3. Pengeringan Kopra Dengan Pengasapan Metode ini merupakan kombinasi dari pengeringan matahari dan tudung plastik. Ini adalah metode yang dikembangkan oleh banyak produsen kopra. Jika sinar matahari kurang, cara ini menjadi alternatif pilihan untuk mengeringkan kopra kelapa. Ini akan memakan waktu sekitar 3 hari untuk mengeringkan dengan cara ini. Kopra kelapa diletakkan di atas papan pengering bambu. Bagian bawah ditempatkan dengan sabut kelapa dan sabut kelapa kemudian dibakar untuk menghasilkan panas. Meskipun cara ini merupakan alternatif penggunaan sinar matahari, namun untuk pengeringan yang optimal tetap membutuhkan sinar matahari. 4. Pengeringan Menggunakan Oven Kopra Putih Seiring dengan perkembangannya, pengolahan minyak kelapa juga bertransformasi menjadi skema industri yang lebih maju. Pabrik minyak kelapa kopra mulai bermunculan di Indonesia. Tidak hanya industri besar, produsen kopra juga sudah mulai menerapkan teknologi pengolahan kelapa. Salah satunya dengan mesin oven. Mesin ini digunakan untuk mengeringkan buah kelapa lebih cepat dan merata. Dengan mesin oven, kopra yang telah dikeluarkan dari cangkangnya akan dipanaskan hingga suhu 80 °C Pengering terdiri dari ruang pengering yang dilengkapi dengan pipa pemanas. Kemudian salah satunya adalah dengan menggunakan aliran udara panas untuk menurunkan kadar udara kopra dengan cara mengeringkan panas tersebut pada suhu sekitar 60-70 °C, sehingga menurunkan kadar udara dari 5 menjadi 6%. Ekstrak kelapa yang diperoleh dengan metode ini memiliki efek pewarnaan yang baik. Minyak yang dihasilkan juga memiliki rasa dan bau yang sangat harum, berkat proses konduksi dan konveksi. Udara panas bersirkulasi secara merata melalui kopra kelapa setelah terlebih dahulu melewati penukar panas. Oven kopra putih ini dapat digunakan kapan saja, dan suhunya dapat disesuaikan dengan kelembapan kelapa kering. Selain itu, membuat kopra putih dalam oven kopra putih lebih menguntungkan karena tidak tergantung cuaca. Bahkan jika hujan, dapat beroperasi di ruang tertutup dan produksi dapat dilanjutkan. Masukkan kopra ke dalam oven kopra putih. Baca Juga Perlu Anda Ketahui Jarak Tanam Pinang Yang Bagus Hasil Kopra Putih dan Olahannya Minyak mentah atau minyak yang dihasilkan oleh kopra putih tersebut kemudian akan diolah kembali menjadi beberapa produk turunan. Beberapa produk kopra yang paling banyak diperdagangkan antara lain 1. Minyak goreng Baik minyak kelapa maupun minyak sawit digunakan sebagai bahan baku minyak goreng. Sebagian besar produksi kopra kelapa digunakan sebagai bahan baku minyak goreng. 2. Biodiesel Minyak kelapa kopra juga mulai digunakan sebagai bahan bakar biodiesel. Biodiesel merupakan hasil fermentasi dari minyak kelapa jenis bahan bakar ramah lingkungan yang mampu menghasilkan performa mesin diesel yang maksimal. 3. Mentega Minyak kelapa kopra juga sering digunakan sebagai bahan baku industri makanan. Salah satunya adalah bahan untuk membuat mentega. 4. Kosmetik Tidak dapat dipungkiri bahwa minyak kelapa juga digunakan sebagai bahan baku pembuatan produk kosmetik. Misalnya, minyak kelapa VCO sering digunakan sebagai bahan dalam lotion dan pelembut kulit dan wajah. Minyak kelapa dan minyak sawit juga digunakan sebagai bahan dasar pembuatan lipstik. Lipstik yang merupakan kosmetik wajib bagi wanita ini mengandung minyak kelapa untuk mencegah warna memudar. 5. Sabun Kandungan vitamin dan mineral minyak kelapa juga membantu dalam menjaga kebersihan pribadi. Inilah sebabnya mengapa minyak kelapa digunakan sebagai bahan dasar pembuatan sabun. Minyak kelapa berguna dalam membuat sabun lebih lembut dan halus. 6. Pakan Ternak Tepung kelapa atau kopra umumnya dianggap bubur. Namun jangan salah, lontong ternyata mengandung lemak dan protein. Tepung kelapa dapat digunakan sebagai bahan baku pakan ternak seperti sapi dan babi. Potensi bungkil kelapa sangat besar di Indonesia. Produk ini bahkan diminati sebagai produk ekspor ke negara tetangga seperti Vietnam, India dan negara Asia lainnya. Artikel Selanjutnya Jangan Sampai Terlewatkan Begini Resep Sate Telur Puyuh Pindang Menggugah Selera
pertumbuhanikan dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor antara lain kualitas pakan, kualitas benih, dan kualitas air media budidaya (Usman, 2010). Berdasarkan laju pertumbuhan spesifik ikan, maka pakan berbahan dasar kopra ini dapat digunakan untuk mensubtitusi pakan komersial standar sebesar 33,3%.
Kelapa Cocos nucifera L. merupakan komoditas strategis yang memiliki peran sosial, budaya dan ekonomi dalam kehidupan masyarakat Indonesia. Manfaat tanaman kelapa tidak saja terletak pada daging buahnya yang dapat diolah menjadi santan, kopra dan minyak kelapa tetapi seluruh bagian tanaman kelapa mempunyai manfaat yang besar. Kelapa merupakan tanaman perkebunan dengan areal terluas di Indonesia, lebih luas dibandingkan karet dan kelapa sawit yang menempati urutan teratas untuk tanaman budidaya setelah padi. Sulawesi Utara terkenal dengan nyiur melambai karena memiliki kebun kelapa paling luas yaitu mencapai ha pada tahun 2010 dan meningkat menjadi ha pada tahun 2013. Kopra merupakan hasil utama kelapa dan tumpuan pendapatan masyarakat Sulawesi Utara. Hal ini ditunjukan dominasi kebun kelapa dibandingkan komoditi lainnya di semua kecamatan. Di Sulawesi Utara terdapat 2 jenis kopra yaitu kopra hitam atau kopra asapan dan kopra putih. Pada umumnya petani kopra di Sulawesi Utara memproduksi kopra hitam atau kopra asapan karena masih menggunakan alat tradisional yang banyak dimiliki oleh petani. Sedangkan kopra putih masih sedikit memproduksinya karena proses pembuatannya sangat rumit dan membutuhkan alat berupa tunggu kopra putih yang masih terbatas dan mahal. Kabupaten Kepulauan Talaud adalah salah satu kabupaten di Provinsi Sulawesi Utara, Indonesia dengan ibu kota Melonguane. Kabupaten ini berasal dari pemekaran Kabupaten Kepulauan Sangihe dan Talaud pada tahun 2000. Kabupaten Kepulauan Talaud terletak di sebelah utara pulau Sulawesi. Menurut Badan Pusat Statistik Kabupaten Kepulauan Talaud, produksi kelapa pada tahun 2017 mencapai 18577,38. Sebagai salah satu daerah penghasil kelapa di Sulawesi Utara, Talaud sering disebut sebagai hutan kelapa karena produksinya yang besar. Hal ini menjadikan Kabupaten Talaud dapat memproduksi olahan kelapa berupa kopra yang mampu meningkatan perekonomian di Talaud. Di Sulawesi Utara khususnya Kabupaten Kepulauan Talaud, kelapa sebagian besar diolah menjadi kopra yang selanjutnya diolah menjadi minyak goreng. Kopra merupakan salah satu produk turunan tanaman kelapa yang sangat penting. Pada tahun 2005 volume ekspor kopra hampir mencapai 50 ribu ton, dan nilai ekspor kopra menempati peringkat tiga setelah minyak kelapa dan minyak goreng dalam volume dan nilai ekspor produk turunan kelapa. Untuk harga kopra saat ini seharga Rp per kilogram. Harga ini sempat mengalami penurunan sampai ā per kilogram. Akan tetapi dari pemprov Sulut melakukan pembaharuan dan peningkatan baik dalam hasil produksi maupun alat untuk mendukung hasil produksi kopra. Hal ini diakibatkan produksi kopra yang mempunyai peluang yang besar baik dalam negeri maupun luar negeri. Hal ini terbukti kopra diekspor ke Filipina sebanyak ton dan mampu menghasilkan devisa bagi negara sebesar USD1,57. Ini membuktikan, hasil kopra dari Sulawesi Stara dapat bersaing dan memiliki nilai ekonomi yang tinggi. Akan tetapi walaupun kopra memiliki dampak ekonomis untuk masyarakat Sulawesi Utara khususnya di Kabupaten Kepulauan Talaud, kopra membawa limbah yang dapat merusak lingkungan yaitu sabut kelapa yang tidak dimanfaatkan secara baik oleh masyarakat. Limbah sabut kelapa ini yang dapat dihasilkan setiap hari sekitar 1-2 ton dalam waktu satu minggu, karena buah kelapa terdiri dari 45% dari sabut kelapa sehingga sabut kelapa yang ditimbang akan lebih berat dari batok dan daging kelapa. Limbah sabut kelapa biasanya juga dimanfaatkan warga untuk pengasapan ikan. Akan tetapi masih banyak sabut kelapa yang hanya ditumpuk yang menjadi sumber sarang nyamuk. Limbah sabut kelapa sampai saat ini belum ada pemanfaatan secara baik bagi petani perkebunan kelapa selain hanya untuk pengasapan ikan. Sebenarnya sabut kelapa dapat dimanfaatkan kembali untuk membangun nilai ekonomis masyarakat di Talaud. Akan tetapi kurangnya kesadaran, pengetahuan dan kreatifitas dari masyarakat setempat, sabut kelapa biasanya hanya ditumpuk dan dibiarkan membusuk. Hal ini dapat membawa dampak buruk antara lain di bidang kesehatan dapat menyebabkan berbagai bibit penyakit, bidang lingkungan dapat menyebabkan polusi bau, air, serta pemandangan yang tidak kelapa atau dikenali juga dengan istilah cocopeat merupakan limbah perkebunan yang berlimpah di daerah penghasil kelapa khususnya Talaud. Tanaman yang masih keluarga arenāarenan atau Arecaceae ini, seluruh bagiannya mempunyai manfaat yang besar bagi manusia. Sabut kelapa adalah salah satu limbah yang terbesar dengan persentase 42% dari berat buah kelapa. Kandungan hara yang dimiliki sabut kelapa baik makro atau mikro ternyata sangat dibutuhkan oleh tanaman. Hal tersebut membuat sabut kelapa bisa dimanfaatkan menjadi biopot, yaitu media tanam yang berisi bahan organik dan nutrisi hara tanaman. Keunggulan dari sabut kelapa sebagai media tanam antara lain adalah lebih ramah lingkungan, karena tidak menggunakan plastik dan bisa langsung ditanam ke lahan. Cocopeat yang merupakan butiran halus atau serbuk dari butiran kelapa, sangat besar menfaatnya untuk pertanian. Menurut penelitian Astuti dan Kuswytasari 2013 menyatakan bahwa sabut kelapa mampu menyediakan nutrisi yang diperlukan untuk pertumbuhan tanaman khususnya jamur tiram. Kandungan hara yang dimiliki sabut kelapa baik mikro atau makro sangat dibutuhkan oleh tanaman. Jamur tiram Pleurotus ostreatus telah lama dikenal dan banyak dibudidayakan sebagai jamur pangan. Sebagai salah satu sumber pangan, jamur tiram juga dikenal karena rasaya yang enak dan dapat diolah dengan bervariasi. Keunggulan pengembangan jamur tiram adalah siklus hidup hingga saat panen yang cukup singkat, relatif mudah dibudidayakan serta cukup adaptif dengan penggunaan media taman. Jamur tiram cocok dikembangkan di wilayah tropis dengan kelembaban yang tinggi dan intensitas sinar matahari yang baik. Berdasarkan nilai ekonomis, budidaya jamur tiram sangat prospektif karena memiliki nilai jual yang cukup baik di pasaran, bahkan dengan kualitas dan variasi pengolahan akan semakin meningkatkan nilai jualnya. Sebagai media tumbuh jamur tiram, yang biasanya menggunakan serbuk gergaji sekarang menggunakan sabut kelapa cocopeat, dimana berfungsi sebagai penyedia nutrisi bagi jamur. Pada penelitian sebelumnya yang telah dilakukan oleh Yuliani 2014 skripsi tentang Pengaruh Sabut Kelapa Sebagai Media Pertumbuhan Terhadap Kualitas Jamur Tiram menunjukkan adanya pengaruh variasi sabut kelapa pada media tanam terhadap kondisi fisik. Dan Puspitasari 2015 skripsi tentang Produktivitas Jamur Tiram Putih Pleurotus astretus Pada Media Tambahan Sabut Kelapa menyatakan adanya pengaruh variasi media tanam terhadap kandungan nutrisi jamur tiram putih. Sabut kelapa berpotensi dalam meningkatkan hasil panen jamur tiram. Ada beberapa tahapan atau cara penanaman jamur tiram kedalam media taman sabut kelapa cocopeat yaitu sebelum digunakan sebagai media sabut kelapa harus dikompos terlebih dahulu agar bisa terurai menjadi senyawa yang lebih sederhana sehingga mudah dicerna oleh jamur. Proses pengomposan dilakukan dengan cara menutupnya menggunakan plastik atau terpal selama 1ā2 hari. Pengomposan berlangsung dengan baik jika terjadi kenaikan suhu sekitar 50ā°C. Selanjutnya, ditambahkan media berupa dedak dan tepung jangung yang berfungsi sebagai substrat dan penghasil kalori untuk pertumbuhan jamur. Dedak merupakan hasil samping dari proses penggilingan padi yang terdiri dari lapisan luar butiran beras perikarp dan tegmen serta sejumlah lembaga beras. Berdasarkan penelitian, penggunaan dedak maupun tepung jagung memberikan kualitas hasil jamur yang sama karena kandungan nutrisi kedua bahan tersebut mirip. Sebelum dicampur dengan media lain, sabut kelapa dan dedak disetrilisai terlebih dahulu menggunakan oven selama 6-8 jam pada suhu 100°C. Dengan sterilisasi tersebut selain mengurangi mikroorganisme penyebab kontaminasi juga mengurangi kadar air pada serbuk kelapa, sehingga media menjadi lebih kering. Kedua bahan tersebut kemudian dicampur dan diberi air sekitar 50-60% hingga adonan menjadi kalis dan bisa dikepal. Selanjutnya, dapat diaplikasikan menjadi biopot untuk pertumbuhan jamur tiram. Pemanfaatan limbah kopra berupa sabut kelapa dapat memberikan kontribusi besar baik untuk permasalahan limbah, serta dapat menambah nilai ekonomis di Kabupaten Kepulauan Talaud. Sebagai salah satu daerah penghasil kelapa di Sulawesi Utara, Talaud sering disebut sebagai Hutan Kelapa karena produksinya yang besar. Hal ini menjadikan Kabupaten Talaud dapat memproduksi olahan kelapa berupa kopra untuk meningkatan perekonomian di Talaud. Akan tetapi, tingkat produksi kopra juga berdampak meningkatnya produksi limbah yaitu sabut kelapa yang kurang dimanfaatkan. Pencemaran lingkungan di Kabupaten Kepulauan Talaud memang masih rendah karena pemanfaatan yang masih alamiah. Akan tetapi, jika hal ini tidak ditanggulangi dan terjadi secara terus-menerus, akan menjadi boomerang yang berakibat rusaknya kualitas lingkungan di Kabupaten Talaud. Untuk itu pemanfaatan sabut kelapa sebagai media tanam untuk tanaman jamur tiram merupakan salah satu solusi untuk mengurangi limbah. Pemanfaatan limbah kopra berupa sabut kelapa butuh kontribusi besar baik dari pemerintah maupun masyarakat di Talaud. Pemerintah dan masyarakat sama-sama mempunyai peran untuk pemanfaatan limbah sabut kelapa. Kepada pemerintah sebaiknya memberikan arahan dan pendampingan tentang pemanfaatan limbah yang ada dilingkungan salah satunya limbah kopra. Akan lebih baik jika di Talaud mempunyai laboratorium biologi untuk mengetahui dan memonitoring kualitas lingkungan yang ada di Talaud, serta dapat menganalisis dan menanggulangi dampak limbah yang ada di Talaud. Diharapkan baik kepada pemerintah maupun masyarakat agar lebih sadar dan peduli akan lingkungan. Solusi ini merupakan salah satu tindakan untuk kita sadar akan potensi serta membangun kreatifitas yang ada di Kabupaten Talaud dengan tetap menjaga lingkungan dan memanfaatkannya untuk perekonomian. Dengan begitu, secara perlahan limbah sabut kelapa yang tidak dimanfaatkan dan menjadi masalah, dapat membawa nilai ekonomi dan menjadi berkah yang besar baik kepada masyarakat bahkan meningkatkan tingkat perekomian yang ada di Talaud. Penulis Anggel Christia Dolonseda Mahasiswa Fakultas Bioteknologi UKDW, Yogyakarta
Banyaksekali sumber daya alam di Indonesia yang dimanfaatkan untuk bahan bangnan di antaranya kayu jati, batang gebang, kayu cendana dan pohon meranti. Pohon-pohon tersebut memiliki batang pohon yang tinggi, kuat dan berkualitas bagus sehingga banyak digunakan untuk bahan bangunan. Alang-alang merupakan rumput yang tidak digunakan untuk bahan
Jenis-jenis kopra. Kopra adalah inti kelapa yang diproses dan dikeringkan yang digunakan dalam ekstraksi minyak kelapa. Kopra dimanfaatkan untuk berbagai keperluan. Ini digunakan sebagai makanan karena merupakan sumber nutrisi penting termasuk protein, vitamin, dan mineral. Dan itu penjelasan apa itu kopra. Pengepresan panas kopra menghasilkan minyak dengan titik leleh rendah yang memiliki titik leleh 23 derajat Celcius. Minyak ini dapat digunakan untuk memasak dan sebagai bahan baku untuk membuat minyak rambut, sampo, deterjen, margarin, dan lainnya. Bahan sisa, yang dikenal sebagai bungkil kelapa, adalah pakan terkonsentrasi yang berharga untuk ternak. Satu butir kelapa bisa menghasilkan sekitar 80-500 gram kopra. Jenis-jenis Kopra Dengan Teknik Pengeringan Kopra Kopra Asalan Kopra jenis ini menggunakan kata āasalanā bukan tanpa alasan. Hal ini karena kelapa-kelapa yang digunakan untuk membuat kopra asalan tidak terpatok pada kriteria tertentu. Ukuran kelapa tidak sama, ada yang besar dan ada pula yang kecil. Daging kelapa nya pun tidak harus mulus dan tak jarang berlubang atau pecah. Warna kopra asalan umum nya cokelat tua atau hitam. Warna kopra asalan yang gelap dikarenakan teknik pengeringan kopra itu sendiri. Untuk mendapatkan kopra asalan, umum nya menggunakan teknik penjemuran langsung di bawah sinar matahari ataupun menggunakan metode pengeringan dengan cara diasap Smoke Drying system. Metode Pengeringan Kopra Asalan Dengan Sun Drying System Metode pengeringan dengan dijemur di bawah sinar matahari sudah dilakukan para petani kelapa sejak berabad-abad lalu dan masih berlangsung hingga saat ini. Meski tergolong tradisional, metode ini digemari sebab umum nya kopra asalan dibutuhkan dalam jumlah yang besar sehingga metode pengeringan dengan dijemur di bawah sinar matahari lebih sesuai, selain karena bisa dilakukan dalam jumlah yang banyak di lapangan yang luas, juga tidak diperlukan alat khusus sehingga bisa memangkas biaya operasional. Namun metode ini sangat bergantung dengan cuaca sehingga kadang dibutuhkan waktu lebih lama untuk mendapatkan kopra dengan kadar air yang sudah menyusut. Warna nya juga tidak sama rata. Harga kopra asalan cenderung lebih murah dibanding dengan jenis kopra lain nya karena memang kriteria kopra asalan tidak sama antara satu dengan lain nya. Metode Pengeringan Kopra Asalan Dengan Smoke Drying System Selain menggunakan metode pengeringan dengan matahari, kopra asalan juga biasa dibuat dengan menggunakan metode pengeringan asap smoke drying system. Kopra jenis ini juga dikenal sebagai smoked copra dengan ciri khas aroma asap dan warna nya yang cenderung cokelat atau hitam. Ciri-ciri kopra Asalan Berwarna cokelat atau hitam Ukuran tidak sama Ada yang berlubang, ada yang pecah Kadang beraroma asap smoked copra Harga cenderung lebih murah Biasanya merupakan sortiran dari kopra reguler Jenis Kopra Regular Kopra regular adalah jenis kopra yang umum nya berwarna putih kecokelatan. Daging kelapa nya lebih tebal dari kopra asalan. Meski demikian, kadang masih ditemukan lubang-lubang pada kopra regular. Selama lubang di kopra masih bisa ditolerir maka masuk ke grade regular, namun jika lubang nya besar dan cenderung pecah makan akan dimasukkan ke dalam kategori kopra asalan. Metode Pengeringan Kopra Regular Dengan Sun Drying System Meski kadang hasil dari metode sun drying system pada kopra tidak merata namun kopra regular bisa ditemukan dengan metode ini. Metode Pengeringan Kopra Regular Dengan UV House Drying System Kopra regular juga dibuat dengan metode uv drying system. Konsep pengeringan dengan Rumah UV tetap menggunakan sinar matahari sebagai pengering utama nya. Beda nya dengan metode dijemur langsung, rumah UV terdiri dari atap dan dinding yang terbuat dari plastik transparan sehingga sinar matahari bisa menembus plastik tersebut dan panas nya bisa mengeringkan daging kelapa yang sudah ditata di dalam nya. Ciri-ciri kopra regular Warna putih kecokelatan Bisa berlubang namun lubang masih bisa ditoleransi Ukuran cenderung lebih besar dari kopra edible Tak jarang kopra regular merupakan sortiran dari kopra edible Jenis Kopra Edibel Dari rangkaian pilihan jenis kopra yang ada, hingga saat ini Kopra Edibel adalah jenis kopra yang paling unggul, premium quality. Untuk membuat kopra edible, kelapa yang dipilih harus melalui proses sortir yang ketat antara lain jenis kelapa hibrida yang berukuran kecil sekitar ā 0,8 kilogram, berdaging tebal, kulit mulus dan lain sebagai nya. Umum nya untuk kopra edible dikeringkan dengan metode rumah UV house drying system atau oven drying system. Metode Pengeringan Kopra Edible Dengan UV House Drying System Rumah UV juga menjadi salah satu metode yang digunakan untuk pengeringan kopra edible. Selain karena lebih aman dari cuaca yang tidak menentu,metode pengeringan kopra edibel dengan rumah UV juga bisa memiliki tingkat kekeringan yang lebih merata Metode Pengeringan Kopra Edible Dengan Metode Oven Drying System Metode ini diperlukan biaya lebih karena menggunakan alat pengering khusus yakni oven kopra putih. Hal inilah yang juga membuat metode pengeringan tidak langsung ini dikenal juga dengan sebutan oven drying system. Kelapa ditata di dalam oven pengering dan ditutup rapat lalu dipanaskan dengan suhu 40 ā 80 derajat celcius. Panas yang dihasilkan dari pembakaran bahan bakar tempurung kelapa kering akan menghasilkan asap yang dialirkan oleh blower untuk mengaliri oven pengering kopra. Cara ini memang membutuhkan penanaman modal yang lebih banyak namun kopra yang dihasilkan akan berkualitas lebih baik dengan warna kopra yang putih, minyak yang dihasilkan beraroma dan memiliki rasa lebih bagus. Ciri-Ciri Kopra Edible Ukuran kecil dan merata Umum nya berukuran 0,6 ā 0,8 kilogram Berwarna putih Berdaging kelapa tebal Tidak ada lubang Kulit kelapa mulus, tidak ada lecet Harga cenderung lebih mahal daripada jenis kopra lain nya
Hl4GA. nzre2d7bii.pages.dev/228nzre2d7bii.pages.dev/394nzre2d7bii.pages.dev/218nzre2d7bii.pages.dev/101nzre2d7bii.pages.dev/20nzre2d7bii.pages.dev/198nzre2d7bii.pages.dev/258nzre2d7bii.pages.dev/136nzre2d7bii.pages.dev/205
kopra dapat dimanfaatkan antara lain sebagai