29rows · Dalam geografi, garis khatulistiwa (dari bahasa Arab: خط الاستواء) atau ekuator (dari bahasa Inggris equator) merupakan sebuah Ada 4 tingkatan sabuk PSHT yang akan ditempuh siswa untuk menjadi warga. Setiap tingkatan dilambangkan dengan warna yang merepresentasikan kepada suatu tersebut dimulai dari yang paling rendah, yaitu hitam atau polos. Setelah melaksanakan uji kenaikan sabuk siswa polos akan naik tingkatan menjadi jambon, lalu Hijau kemudian putih sebagai tingkatan Juga Para Pendiri PSHT dan Sejarah Pemimpin 1922–2022Warna pada tingkatan urutan sabuk PSHT memiliki arti. Berikut adalah urutan tingkat sabuk PSHT lengkap beserta Urutan Sabuk PSHT1. Tingkatan Sabuk PSHT Hitam atau Polos2. Tingkatan Sabuk PSHT Merah Jambu atau Jambon3. Tingkatan Sabuk PSHT Hijau atau Ijo4. Tingkatan Sabuk PSHT Putih4 Urutan Sabuk PSHT1. Tingkatan Sabuk PSHT Hitam atau PolosPolos merupakan tingkat paling dasar dari sabuk PSHT. Sebagai warna dasar dari PSHT, yaitu hitam, ini berarti juga sebagai kanvas kosong yang nantinya akan diisi oleh ilmu-ilmu ke-setia-hati-an atau polos adalah tingkatan untuk mengenal panca dasar PSHT. siswa mulai mengenal persaudaraan, olahraga, bela diri, seni, dan kerohanian dalam tingkatan beradaptasi dengan latihan bela diri di tingkatan ini. Membangun dasar dari kebugaran jasmani untuk memulai latihan bela diri adalah hal yang Tingkatan Sabuk PSHT Merah Jambu atau JambonPada tingkatan sabuk hitam polos siwa mendapatkan 30 senam dan 4 jurus. Setelah itu siswa polos mengikuti serangkaian kegiatan kenaikan tingkatan sabuk yang mengatakan bahwa tingkatan jambon adalah proses mencari jati diri. Oleh karenanya mentalitas sisea menjadi labil dalam Juga 9 Gambar PSHT Keren Untuk Walpaper, Yuk Download!Jambon juga merupakan warna yang bersifat ragu-ragu. Dalam teori warna, jambon merupakan perpaduan warna merah yang dicampur dengan putih. Sehingga menjadi warna yang bermakna ragu dan penuh tahapan ini, panca dasar kerohanian lebib ditekankan lagi kepada siswa jambon. Hal tersebut dilkukan guna mengisi “kekosongan” dalam keraguan itu, siswa jambon juga mendapat tambahan gerak. Misalnya pada latihan serangan yang meningkat menjadi maksimal 3–4 pukulan, tendangan, dan Tingkatan Sabuk PSHT Hijau atau IjoTingkatan sabuk PSHT setelah jambon adalah ijo atau hijau. Siswa jambon mendapat tambahan menjadi 50 senam dan 14 jurus. Sama seperti halnya kenaikan polos ke jambon, kenaikan ke tingkatan hijau pun dilakukan tahap ini siswa dinyatakan telah memantapkan hatinya dan memiliki ketenangan lebih dari sebelumnya. Harapannya siswa memikiki keteguhan yang berasal dari hatinya setelah naik ke tahap sabuk sabuk hijau dididik untuk mencapai kemantapan hati yang madep, karep, dan mantep dengan mengutamakan prinsip dari nilai-nilai ajaran tingkatan hijau gerakan serangan maksimal mencapai 5–6 pukulan, tendangan, dan pertahanan. Jumlah senam yang dikuasai meningkat pula menjadi 60 dan 20 jurus. Sain itu, jurus Toya mulai diperkenalkan di tahap Juga 8 Makna Logo PSHT dalam Kehidupan Sehari-HariTingkat Ijo memiliki peluang untuk disahkan sebagai warga PSHT tingkat 1. Tentunya dengan catatan sudah mendapat pelajaran jurus ke-17 serta menjadi pelatih pendamping. Syarat lain yang harus disanggupi adalah untuk meneruskan pelajarannya hingga Tingkatan Sabuk PSHT PutihSabuk putih PSHT adalah tingkat tertinggi siswa PSHT. Warna putih berarti suci dan bersih. Pada teori warna, putih merupakan kombinasi dari semua spektrum warna yang dapat dilihat oleh mata manusia. Dengan kata lain, siswa PSHT pada tingkat sabuk putih telah menerima seluruh ilmu tentang PSHT yang perlu dapat disebut sebagai pendekar mulai tahap ini, oleh karenanya siswa dengan tingkatan sabuk PSHT putih diharapkan memiliki jiwa yang tenang dan selalu bertindak atas dasar putih dianggap sebagai ikatan kuat atas dasar kesucian dan kebersihan lahir dan batin. Sabuk ini dibuat dari kain mori yang biasanya digunakan sebagai kain kafan pada dalam falsafah lambang PSHT, berarti sebagai ikatan persaudaraan yang kekal abadi sampai akhir hayat. Makna yang terkandung dalam nilai mori sejalan dengan visi PSHT yang, “Selama matahari masih bersinar, selama bumi masih dihuni manusia, selama itu pula PSHT jaya abadi selamanya”.Siswa putih akan merampungkan tanggung jawabnya sebagai siswa dengan menamatkan pelajaran atau materi PSHT, baik itu kanuragan bela dirj maupun kerohanian ke-SH-an.Gerakan-gerakan tangan dan kaki berupa pukulan, tendangan, pertahanan, senam, jurus termasuk jurus senjata, kuncian, dan cara lepasan pernafasan akan diajarkan semuanya. Semua itu tidak termasuk jurus terakhir, yaitu jurus Juga Gerakan Dasar Taekwondo 6 Jenis Teknik Dasar TaekwondoItulah 4 tingkatan sabuk PSHT yang akan ditempuh siswa. Setiap siswa memiliki proses pencapaian kenaikan yang berbeda-beda. Ada yang cepat, ada yang terus berkembang. Hal tersebut tertuang dalam makna filosofis mori “sak pengadeg sak pengawe” yang artinya kekuatan tiap manusia berbeda-beda.

Pencaksilat memiliki arti dari dua kata yang menyusunnya. Pencak berarti gerak dasar bela diri yang memiliki peraturan. Sedang silat memiliki arti gerakan bela diri yang paripurna dan bersumber dari rohani. Versi kedua, menurut Thomas A. Green dalam bukunya yang berjudul Martial Arts of the World: An Encyclopedia of History and Innovation

Tingkatan Sabuk PSHT – PSHT Persaudaraan Setia Hati Terate merupakan suatu perguruan pencak silat Setia Hati Pemuda Sport Club SH PSC atau Setia Hati Muda yang didirikan oleh Ki Hadjar Hardjo Oetomo pada tahun 1922, beliau berasal dari Kota Madiun, Desa Pilangbango, Kecamatan Kartoharjo. Ki Hadjar Hardjo Oetomo juga merupakan murid dari Ki Ngabehi Surodiwiryo pendiri aliran pencak silat Setia Hati. Ada satu topik yang menarik sekali untuk dibahas, terlebih lagi informasi ini cukup penting bagi warga psht yang baru belajar, yaitu mengenai tingkatan atau urutan sabuk PSHT. Mengenai sejarah dan informasi lainnya dapat anda baca dan pahami di artikel lain. Perlu anda ketahui, Sebutan untuk anggota PSHT ialah Warga bukanlah Pendekar, atau Jawara seperti pada Perguruan bela diri pada umumnya. Sebutan untuk murid yang sedang berlatih adalah “Adik”, sementara untuk murid yang telah di sah-kan disebut Warga. Siswa yang masih dalam proses latihan harus memanggil Mas “kakak” kepada semua Warga SH Terate. Untuk menjadi bagian dari SH Terate, seseorang harus menjalankan latihan fisik terlebih dahulu serta penggemblengan mental spiritual minimal selama 2 tahun Latihan. Selama 2 tahun dibagi lagi menjadi 4 tingkatan yang dimana masing-masing tingkatan itu ditempuh selama 6 bulan latihan, 4 tingkatan itu ialah Siswa Polos Siswa Jambon Siswa Hijau Siswa Putih Dengan tingkatan tersebut kita bisa mengambil kesimpulan bahwa urutan atau tingkatan kenaikan sabuk di PSHT terdiri dari Sabuk Polos/Hitam -> Sabuk Jambon/Merah Muda -> Sabuk Ijo/Hijau -> Sabuk Putih Untuk lebih Jelasnya lagi mengenai urutan dan tingkatan kenaikan sabuk PSHT dapat anda baca melalui rangkuman informasi dibawah ini. Lihat Juga Logo PSHT PNG, SVG, PDF, Ai Terbaru Tingkatan Sabuk PSHT Sabuk Polos Warna Hitam Hitam merupakan warna sabuk pada tingkatan ini yang dimana berarti sebagai siswa Persaudaraan Setia Hati Terate. Dengan kata lain, sabuk ini berarti bahwa siswa yang berada di tingkat polos ini merupakan siswa pemula yang belum mengetahui dengan baik mengenai organisasi ini. Warna hitam sendiri menjadi wajdi warna dasar dari pakaian SH Terate, sehingga denga warna sabuk polos ini dapat diartikan juga sebagai siswa polos. Siswa Polos adalah siswa yang baru belajar dan baru mengenal organisasi PSHT serta tidak boleh perlihatkan kepada publik. Arti warna hitam dalam sabuk tingkatan ini menandakan suatu keadaan yang masih lugu. Sabuk Jambon Warna Merah Muda Sabuk jambon warna merah muda pada dasarnya mengandung arti bahwa siswa jambon merupakan siswa yang sudah mengenal SH Terate serta memahami arah dan tujuan yang benar. Warna jambon mengandung arti labil atau keragu-raguan, hal ini dikarenakan sifat ragu-ragu atau labil selalu ada di siswa tingkatan jambon ini. Sabuk jambon sendiri berasal dari bahasa jawa yang artinya merah muda. Dalam hal ini terkandung suatu arti atau makna bahwa warna merah tanpa muda melambangkan suatu keberanian. Sabuk Ijo Warna Hijau Sabuk ijo pada dasarnya mengandung arti bahwa siswa yang berada di tingkatan ini adalah siswa yang sudah mantap dan tenang hatinya. Warna hijau sendiri mengandung arti keadilan dan keteguhan dalam menjalankan sesuatu. Sifat inilah yang diharapkan terbentuk pada siswa Ijo, dimana siswa tersebut harus mampu berbuat adil dan mengutamakan aarah SH Terate. Warna sabuk hijau disini juga terkandung suatu makna yang melambangkan suatu harapan. Dengan begitu, siswa di tingkat ini sudah memiliki harapan untuk bisa di sah-kan menjadi Warga PSHT tingkat I. Siswa dengan sabuk Ijo ini khususnya sudah sampai jurus 20, pada tingkat ini juga siswa bisa di izinkan oleh pengurus Cabang untuk mengikuti pengesahan menjadi Warga PSHT tingkat pertama berdasarkan pertimbangan tertentu. Sabuk Putih Sabuk putih menjadi suatu tingkatan siswa yang terakhir dalam organisasi PSHT ini. Sabuk putih ini memiliki arti bahwa seseorang yang telah mencapai tingkatan ini merupakan murid yang telah mengerti arah dan tujuan yang sebenarnya. Mengetahui perbedaan antara salah dan benar menadi hal yang wajib dipahami oleh siswa dengan sabuk putih. Pada tingkatan ini juga, seorang siswa SH Terate akan menamatkan pelajaran baik pelajaran kerohanian maupuan kanuragan beladiri. Warna putih melambangkan kesucian, oleh karena itu sifat dan watak yang diharapkan dari siswa tingkatan akhir ini adalah siswa tersebut dapat bertindak sesuai dengan kebenaran, dan bersikap tenang seperti air yang mengalir. Itulah sedikit penjelasan mengenai Tingkatan Sabuk PSHT yang dapat kamu rangkum dan bagikan untuk Saudara dimanapun berada. Terimakasih dan semoga bermanfaat Urutan Sabuk PSHTTingkatan Sabuk PSHTSabuk Polos Warna HitamSabuk Jambon Warna Merah MudaSabuk Ijo Warna HijauSabuk Putih
Melupakanorang yang kita cintai kayanya ga mungkin yahApalagi kalo kita jatuh cinta ma seseorang yang ga akan bisa kita milikin dan kita yakin kalo hubungan kita ga akan berha
Arti dan Makna Lambang PSHT 1. Segi empat panjang - Bermakna Perisai. 2. Dasar Hitam - Bermakna kekal dan abadi. 3. Hati putih bertepi merah - Bermakna cinta kasih ada batasnya. 4. Merah melingkari hati putih - Bermakna berani mengatakan yang ada dihati/kata hati 5. Sinar - Bermakna jalannya hukum alam/hukum kelimpahan 6. Bunga Terate - Bermakna kepribadian yang luhur 7. Bunga terate mekar, setengah mekar dan kuncup. - Bermakna dalam bersaudara tidak membeda-bedakan latar belakang 8. Senjata silat - Bermakna pencak silat sebagai benteng Persaudaraan. 9. Garis putih tegak lurus ditengah-tengah merah - Bermakna berani karena benar, takut karena salah 10. Persaudaraan Setia Hati Terate - Bermakna mengutamakan hubungan antar sesama yang tumbuh dari hati yang tulus, ikhlas, dan bersih. - Apa yang dikatakan keluar dari hati yang tulus. - Kepribadian yang luhur. 11. Hati putih bertepi merah terletak ditengah-tengah lambang - Bermakna netral Macam-Macam Sabuk dalam SH TERATE beserta artinya 1. ARTI SABUK POLOS ATAU HITAM Sabuk polos atau hitam secara mendasar mengandung arti bahwa siswa yg berada di tingkat polos adalah siswa yg buta atau tidak mengetahui dgn baik organisasi Persaudaraan Setia Hati Terate. Warna hitam menunjukkan warna dasar dari pakaian SH Terate sehingga warna sabuk polos dapat berarti juga siswa polos adalah siswa yg baru blajar dan baru mengenal Persaudaraan Setia Hati Terate dan tidak boleh ditunjukan kepada orang lain. 2. ARTI SABUK JAMBON Sabuk jambon secara mendasar mengandung maksud bahwa siswa jambon adalah siswa yg mulai mengenal SH Terate dan mengenal arah yg benar. Warna jambon mengandung arti warna keragu-raguan, jadi sifat ragu-ragu selalu ada di siswa tingkatan jambon. Dalam berbagai sumber, jambon juga mengandung maksud adalah sifat matahari yg terbit atau sifat matahari yg terbenam, yaitu sifat yg mulai mengarah ke suatu kepastian tetapi masih dalam taraf mengantung dan belum tetap wataknya. 3. ARTI SABUK IJO/HIJAU Sabuk hijau secara mendasar mengandung maksud bahwa siswa hijau adalah siswa yg sudah mantap/tenang hatinya. Warna hijau mengandung arti warna keadilan dan keteguhan dalam menjalani sesuatu. Sifat inilah yg di harapkan terbentuk pada siswa hijau, dimana siswa tersebut maupun berbuat adil, mulai dididik untuk madep, karep, mantep, dengn mengutamakan ajaran SH Terate. 4. ARTI SABUK PUTIH kecil Sabuk putih atau putih kecil adalah tingkatan siswa yg terakhir dalam latihan Persaudaraan Setia Hati Terate. Sabuk putih berarti bahwa seseorang yg telah mencapai tingkatan ini adalah orang yg telah mengerti arah yg sebenarnya dan telah mengetahui perbedaan antara benar dan salah. Pada tingkatan ini, seorang siswa akan menamatkan pelajaran SH Terate baik pelajaran olah kanuragan beladiri maupun pelajaran kerohanian/ putih melambangkan kesucian, oleh karena itu sifat dan watak yg diharapkan dari siswa tingkat putih adalah siswa tersebut dapat bertindak berdasarkan prinsip kebenaran, dan bersikap tenang seperti air yg mengalir. Dalam suatu pepatah SH Terate disebutkan “tiniti liring, tindak ing ati”. 5. MORI Mori dalam SH Terate adalah lambang,tanda,bendera, yang menyatakan bahwa pemilik dari mori tersebut adalah warga Setia Hati Terate yang sah / yang sudah disahkan. Mori berwarna putih melambangkan kesucian hati, dalam arti selalu berbuat kebajikan, tidak mempunyai sifat tercela, dan tidak mau pemiliki barang-barang-barang yang tidak sah / bukan miliknya. Warna putih juga melambangkan kepasrahan kita kepada Tuhan Yang Maha Esa. Mengenai panjang mori sebaiknya sakdedeg sakpengawe dapat dilebihi sedikit ini juga suatu lambang bahwa hendaknya cita-cita/kemauan kita harus diukur dengan kemampuan yang ada. Mori harus disimpan di tempat yang bersih, rapi dan mudah dilihat, ini agar kita selalu teringat dan merasa terpanggil untuk berbuat baik dan berbudi luhur,Mori juga sebagai pengingat bahwa kita manusia pasti akan mengalami kematian. banyak yg slh arti & penafsiran,banyak warga /KADHANG SETIA HATIkhususnya yg baru di keceryg menganggap bahwa MORI adl semacam benda pusaka yg di kultuskan/di keramatkan,kadang ada yg menganggap bahwa MORI mempunyai yoni/ada penunggunya,saya tersenyum melihat & mendengar pernyataan ini,,,mari kita bahas bersama !!! sebenarnya untuk apa kita di beri MORI saat kita di sahkan?Jwbannya singkat saja,untuk mengingatkan kita pada kematian,MORI bukan benda pusaka yg kita agungkan,mori pada intinya adalah sebagai sarana untuk selalu mengingat pada kematian. Ada yg blg seperti ini ,” MORI JGN SAMPAI KENA SINAR MATAHARI NANTI PENUNGGUNYA PERGI,MORI JGN DI CUCI PAKAI SABUN NANTI PENUNGGU MORI BS NGAMUK,MORI JGN DI PERAS WAKTU NYUCI NANTI BADAN KITA BS SKIT SEMUA KARENA KWALAT “ Pernyataan seperti itu sering sekali kita dengar dan jika kita memegang teguh pda pernyataan di atas,maka kita akan mencetak generasi pendekar SETIA HATI yg GOBLOK knp saya bilang seperti itu,krna kita terlalu fanatik pada suatu cerita yang belum tentu kita bahas satu persatu… Kenapa mori tdk boleh di jemur di terik matahari?Sebenarnya bukan karena takut penunggunya kabur,tetapi yang di kwatir kain mori menjadi tipis & kaku,siapa bilang mori tidak boleh kena sinar matahari?di kwatirkan jika sering kena sinar matahari kain mori akan cepat rusak Kenapa MORI tdk boleh di cuci memakai diterjen?Itu karena bisa membuat Mori menjadi kusam warnanyabludak,mori akan pudar menjadi agak kekuningan,yang lebih parah lagi mori akan rusak. Kenapa mencuci Mori tdk boleh diperes/diuntir?Sama jawabannya,kalau kita memeras kain terlalu keras maka kain itu akan sobek & terkoyak,perbolehkan saja kita seenaknya mencuci moridisamakan dengan mencuci baju,tetapi alangkah lebih baiknya kita gunakan cara yg baik & Agar Tidak merusak mori kita. Apakah mencuci mori harus setahun sekali & dilaksanakan pada bulan Muharamsuro saja? Ini yg kadang membuat org seakan-akan harus mencuci mori pada bulan muharram,sebenanrnya ini salah kaprah,kenapa saya bilang salah,karena jika Mori terlalu sering dicuci sebenarnya akan semakin kotor dikarenakan getah dari bungakembang setaman ,mori juga rapuh,tipis,& cepat sebaiknya mencuci mori klo sedang kotor saja & perlu diingat MENCUCI MORI BOLEH DI LAKSANAKAN PADA BULAN APA SAJA,BKAN HANYA BULAN SURO . Demikian penjelasan singkat mengenai mori pengesahan warga setia hati terate, semoga pengertian ini dapat diterima dengan baik dan tidak menimbulkan pandangan negative bagi orang yang kurang mengerti arti mori pengesahan tersebut.
Disebagian pencak silat, tingkatan keahlian pelaku dikur dari sabuk yang ia miliki. Hal ini juga menjadikannya serupa dengan pencak silat Putra Kera Sakti. Di dalam metode latihan pencak silat Kera Sakti terdapat 5 tahapan penting untuk mencapai tingkatan tertinggi. a. Tingkat Dasar I, sabuk hitam, dengan lama latihan 6 bulan. b. Makna Atribut yang Menempel pada Sakral PSHT Sakral PSHT adalah setelan atau seragam yang digunakan untuk latihan. Baik warga atau pun siswa, keduanya memiliki warna dasar yang sama-sama hitam. Sama seperti logo PSHT, hitam pada sakral yang dikenakan bermakna abadi atau kekal. Ini mengarah kepada falsafah persaudaraan kekal dan abadi yang menjadi ciri khas PSHT yang berbentuk persegi diletakkan di dada sebelah kiri dekat dengan hati. Hal ini secara sederhana memiliki makna filosofi bahwa persegi yang bermakna sebagai perisai melindungi sebuah hati dari sifat Juga Inilah 4 Tingkatan Sabuk PSHT Siswa Sampai WargaSabuk diletakkan di pinggang dengan ikatan berada di sebelah kiri. Penempatan ikatan tersebut bermakna agar anggota PSHT membuang jauh-jauh sifat yang arahnya kiri atau PSHT yang dikenakan oleh siswa berbeda dengan yang dikenakan oleh warga. Perbedaan paling mencolok adalah pada lubang yang ada di sekitar kerah. Siswa menggunakan kancing sebagai pengikat lubang di sekitar kerah, sedangkan sakral PSHT milik warga menggunakan tali kur warna putih untuk lubang ini, baik pada sakral warga atau pun siswa, memiliki makna filosofis yang sama. Lubang-lubang tersebut melambangkan panca dasar yakni persaudaraan, olahraga, bela diri, seni, dan kerohanian. Pada dasarnya, latihan dan materi dalam PSHT berisi kelima panca dasar Sakral PSHTMakna Sakral PSHT1. Warna Dasar Hitam2. Kerah atau Gulon3. Lima Lubang Kancing4. Tali Kur Warna Putih5. Ujung lengan baju longgar6. Lipatan di Bagian Belakang Baju7. Celana Latihan Berwarna Hitam dan LonggarWarna hitamKerah atau gulonLima lubag untuk kancing atau tempat mengikat tali kur warna putihTali kur warna putihUjung lengan baju yang longgarJumlah lipatan di belakang bajuCelana latihan berwarna hitam dan longgarBaca Juga Inilah 4 Larangan Siswa PSHT atau Pepacuh, Simak Selengkapnya!Makna Sakral PSHTAtribut-atribut yang menempel pada sakral PSHT sejatinya memiliki makna yang serupa dengan apa yang ada pada logonya. berikut adalah Warna Dasar HitamSeperti yang telah dituliskan di awal bahwa warna hitam pada sakral PSHT mengacu pada warna dasar logo PSHT itu sendiri yang berarti kekal dan dari kekal abadi, jika diimplementasikan pada pemaknaan sakral PSHT maka dapat dijabarkan bahwa warna hitam berarti tidak mudah kotor. Sama halnya dengan pemaknaan teratai yang hidup dalam segala kondisi air, PSHT melakukan latihan di segala kondisi cuaca dan medan tanah. Pada saat hujan dan lumpur, misalnya. Sekali pun kotor karena medan latihan yang berlumpur atau berdebu maka tidak akan begitu tampak noda kotorannya. Hal tersebut membuktikan bahwa hitam adalah warna yang tidak mudah terpengaruh oleh warna apa Kerah atau GulonSakral PSHT memiliki kerah di Lima Lubang KancingLubang kancing pada Sakral PSHT, jika kita cermati, ada sepuluh lubang. Lima kancing yang dimaksud adalah lima pasang lubang yang digunakan untuk lima kancing atau penempatan simpul ikatan tali kur warna putih. Pada hakikatnya lima lubang kancing ini berarti panca dasar Juga 30 Falsafah PSHT Lengkap dan Artinya, Apa Saja?4. Tali Kur Warna PutihTali kur warna putih digunakan untuk mengikat sakral bagian atas dan menutup celah antara leher dan dada. Ada pun makna dari tali kur warna putih adalahMengikat 5 lubang kancing, berarti juga panca dasar yang wajib disampaikan warga pelatih kepada putih, berarti melaksanakan panca dasar dengan diiringi niat yang tulus dari hati yang balik tali wangsul, berarti mengikat rasa persaudaraan sesama anggota Ujung lengan baju longgarUjung lengan baju sakral PSHT longgar agar bisa digunakan untuk pukulan yang baik. PSHT memiliki langkah-langkah tertentu untuk melancarkan pukulan sehingga performa terbaiknya akan muncul jika tidak ada hambatan saat Lipatan di Bagian Belakang BajuLipatan ini dijelaskan dalam ART PSHT 2016, pada pasal 13 ayat 2 huruf a tentang pakaian. Bahwa lipatan di bagian belakang baju bermakna demikianLipatan satu, untuk warga tingkat ILipatan dua, untuk warga tingkat IILipatan tiga, untuk warga tingkat IIIBaca Juga 5 Panca Dasar PSHT yang Harus Ditanamkan dalam Hati Setiap Pendekar7. Celana Latihan Berwarna Hitam dan LonggarSama halnya dengan pukulan, celana yang longgar akan memudahkan latihan dan melancarkan tendangan. Sehingga semakin minim hambatan saat melakukan angkatan tendangan, performanya akan semakin makna yang terkandung dalam sakral latihan PSHT yang sejatinya merupakan implementasi dari logo utama organisasi itu sendiri. Semoga memberikan pemahaman yang baik buat terkaitSH Winongo – Sejarah dan 20 Arti Lambang PSHWNama Induk Organisasi Pencak Silat Indonesia Adalah, Ini Jawabannya!12 Arti Lambang Tapak Suci Muhammadiyah Beserta Gambar Sehinggajumlah saudara mulai tahun 1986 – 1999 sebanyak 108.267 Arti dan Makna Lambang PSHT 1. Segi empat panjang - Bermakna Perisai. 2. Dasar Hitam - Bermakna kekal dan abadi. 3. Hati putih bertepi merah - Bermakna cinta kasih ada batasnya. 4. Merah melingkari hati putih - Bermakna berani mengatakan yang ada dihati/kata hati 5.

March 11, 2023 Pendidikan, Soal 26 Views Hello Sobat Trends! Apakah kamu pernah mendengar tentang Sabuk Putih PSHT? Sabuk Putih adalah salah satu tingkatan dalam bela diri PSHT atau Perguruan Silat Seluruh Indonesia. PSHT sendiri adalah perguruan silat yang berasal dari Jawa Timur. Pada artikel kali ini, kita akan membahas tentang arti Sabuk Putih PSHT. Yuk, simak bersama-sama! Apa itu Sabuk Putih PSHT? Sabuk Putih PSHT adalah tingkat pertama dalam bela diri PSHT. Sabuk Putih menandakan bahwa seseorang telah memulai perjalanan dalam dunia PSHT. Setelah berhasil mencapai tingkat ini, seseorang diharapkan untuk terus belajar dan berlatih untuk mencapai tingkatan yang lebih tinggi. Simbolisme Sabuk Putih PSHT Setiap warna pada sabuk PSHT memiliki simbolisme tersendiri. Sabuk Putih PSHT sendiri melambangkan kesucian dan kemurnian hati. Dalam bela diri PSHT, setiap anggota diharapkan untuk memiliki hati yang bersih dan tulus serta menunjukkan sikap rendah hati. Proses Mendapatkan Sabuk Putih PSHT Untuk mendapatkan Sabuk Putih PSHT, seseorang harus mengikuti ujian atau tes yang dilakukan oleh guru atau instruktur. Ujian tersebut mencakup tes keterampilan bela diri, tes fisik, serta tes teori tentang PSHT. Setelah berhasil melewati semua tes tersebut, seseorang akan dianugerahi Sabuk Putih PSHT. Manfaat Mendapatkan Sabuk Putih PSHT Mendapatkan Sabuk Putih PSHT bukan hanya sekedar mendapat pengakuan dari perguruan silat. Namun, ada juga manfaat lain yang bisa dirasakan oleh seseorang yang berhasil mencapai tingkat ini. Manfaat tersebut adalah peningkatan kepercayaan diri, kemampuan dalam menghadapi situasi berbahaya, serta kedisiplinan dalam berlatih. Kesimpulan Sabuk Putih PSHT adalah tingkat pertama dalam bela diri PSHT yang melambangkan kesucian dan kemurnian hati. Proses mendapatkan Sabuk Putih PSHT melalui ujian yang mencakup tes keterampilan bela diri, tes fisik, serta tes teori tentang PSHT. Mendapatkan Sabuk Putih PSHT memberikan manfaat seperti peningkatan kepercayaan diri, kemampuan dalam menghadapi situasi berbahaya, serta kedisiplinan dalam artikel ini bermanfaat bagi sobat semua dan sampai jumpa kembali di artikel menarik lainnya. Related video of Arti Sabuk Putih PSHT Check Also Split Senam Lantai Gerakan Senam yang Meningkatkan Fleksibilitas Tubuh Hello Sobat Trends! Apakah kamu sering merasa kaku di area pinggang dan kaki? Atau mungkin …

3 Hati putih bertepi merah - Bermakna cinta kasih ada batasnya. 4. Merah melingkari hati putih - Bermakna berani mengatakan yang ada dihati/kata hati 5. Sinar - Bermakna jalannya hukum alam/hukum kelimpahan 6. Bunga Terate - Bermakna kepribadian yang luhur 7. Bunga terate mekar, setengah mekar dan kuncup.

1. ARTI SABUK POLOS ATAU HITAM Sabuk polos atau hitam secara mendasar mengandung arti bahwa siswa yg berada di tingkat polos adalah siswa yg buta atau tidak mengetahui dgn baik organisasi Persaudaraan Setia Hati Terate. Warna hitam menunjukkan warna dasar dari pakaian SH Terate sehingga warna sabuk polos dapat berarti juga siswa polos adalah siswa yg baru blajar dan baru mengenal Persaudaraan Setia Hati Terate dan tidak boleh ditunjukan kepada orang lain. 2. ARTI SABUK JAMBON Sabuk jambon secara mendasar mengandung maksud bahwa siswa jambon adalah siswa yg mulai mengenal SH Terate dan mengenal arah yg benar. Warna jambon mengandung arti warna keragu-raguan, jadi sifat ragu-ragu selalu ada di siswa tingkatan jambon. Dalam berbagai sumber, jambon juga mengandung maksud adalah sifat matahari yg terbit atau sifat matahari yg terbenam, yaitu sifat yg mulai mengarah ke suatu kepastian tetapi masih dalam taraf mengantung dan belum tetap wataknya. 3. ARTI SABUK IJO/HIJAU Sabuk hijau secara mendasar mengandung maksud bahwa siswa hijau adalah siswa yg sudah mantap/tenang hatinya. Warna hijau mengandung arti warna keadilan dan keteguhan dalam menjalani sesuatu. Sifat inilah yg di harapkan terbentuk pada siswa hijau, dimana siswa tersebut maupun berbuat adil, mulai dididik untuk madep, karep, mantep, dengn mengutamakan ajaran SH Terate. 4. ARTI SABUK PUTIH kecil Sabuk putih atau putih kecil adalah tingkatan siswa yg terakhir dalam latihan Persaudaraan Setia Hati Terate. Sabuk putih berarti bahwa seseorang yg telah mencapai tingkatan ini adalah orang yg telah mengerti arah yg sebenarnya dan telah mengetahui perbedaan antara benar dan salah. Pada tingkatan ini, seorang siswa akan menamatkan pelajaran SH Terate baik pelajaran olah kanuragan beladiri maupun pelajaran kerohanian/ putih melambangkan kesucian, oleh karena itu sifat dan watak yg diharapkan dari siswa tingkat putih adalah siswa tersebut dapat bertindak berdasarkan prinsip kebenaran, dan bersikap tenang seperti air yg mengalir. Dalam suatu pepatah SH Terate disebutkan “tiniti liring, tindak ing ati”. Pos ini dipublikasikan di ke-SH-an. Tandai permalink.

Tahun1988, Ketua Dewan Pusat RM Imam Koesoepangat meninggal dunia dan PSHT dipimpin oleh Ketua Umum Tarmadji Boedi Hardjono sampai sekarang. Untuk menjadi saudara pada Persaudaraan Setia Hati Terate ini, sebelumnya seseorang itu terlebih dahulu harus mengikuti pencak silat dasar yang dimulai dari sabuk hitam, merah muda, hijau dan putih kecil.
PSHT Adalah Singkatan dari Persaudaraan Setia Hati Terate. Sebuah organisasi Pencak Silat Yang Mengajarkan Tentang Arti Latihan psht PSHT Adalah Singkatan dari Persaudaraan Setia Hati Terate. PSHT merupakan Sebuah Pencak Silat Yang Mengajarkan Tentang Arti Persaudaraan dan Seni Bela Diri. Pusat PSHT Berlokasi di Jalan Merak Nambangan Kidul, Mangun Harjo, Madiun, Jawa Timur. Dalam Ajarannya PSHT Mengajarkan Manusia Berbudi Luhur, Tahu Benar dan Salah. Serta Mengajarkan Tentang Sebuah Keyakinan Pada Diri Sendiri yang Bersumber Pada Kekuatan Keridhoan Tuhan dan Alam. Pendiri Setia Hati Eyang Surodiwiryo Setia Hati adalah Sebuah Organisasi Pencak silat yang Didirikan oleh Ki Ngabehi Soerodiwirjo nama kecilnya yaitu Masdan lahir pada hari Sabtu Pahing. Beliau merupakan keturunan dari Bupati Gresik-Surabaya. Ayahnya bernama Ki Ngabehi Soeromiharjo Bekerja sebagai Mantri Cacar Ngimbang Daerah Lamongan. Pada usia 16 Tahun di Tahun 1885 Eyang Suro Diwiryo mengawali Belajar Silatnya di Daerah Bandung Jawa Barat. Disanalah Beliau Menguasai Jurus-jurus Cikalong, Cipetir, Cimelaya, Ciampas Sumedangan. Pada Usia ke 17 Tahun Beliau ke Batavia Betawi, Jakarta disana juga Beliau Belajar Silat dan Telah Menguasai Jurus - Jurus Cimande, Kwitang, Monyetan, Berhenti Disitu, Pada Usia Ke 18 Tahun Beliau Merantau ke Bengkulu dan Disanalah Ki Suro Diwiryo Belajar Silat dan Menguasai Jurus Piringan. Selanjutnya beliau berguru kepada seorang pendekar dan guru Ilmu Kebatinan yang Bernama Datuk Raja Betua, dari kampung alai, kecamatan Pauh, Kota Padang. Dan di Sana juga Beliau Bertemu dan Berguru Kepada Seorang Ahli kebatinan Dari Bali Yang Bernama Nyoman Ida Gempol. Dan Pada Tahun 1917 Ki Ngabehi Suro Diwiryo Mendirikan Pencak Silat Yaitu Persaudaraan Setia Hati. Pendiri PSHT Ki Hadjar Hardjo Oetomo Persaudaraan Setia Hati Terate atau PSHT Didirikan Oleh Ki Hadjar Hardjo Oetomo. Beliau adalah salah satu Pahlawan Perintis Kemerdekaan RI dari Madiun, Jawa Timur. Ketika berjuang dalam perintisan kemerdekaan RI, Beliau bergabung dengan Organisasi Boedi Oetomo, Syarekat Islam dan Taman Siswa. Dalam Awal Berdirinya PSHT di Tahun 1922, PSHT juga Mengalami Beberapa Pergantian Nama seperti SH Organisasi, Sport Club dll. Karena Belanda Mengira PSHT adalah Pencak Silat Yang Berbahaya Bagi Mereka. Pada Tahun 1883 Beliau lahir di Winongo, Madiun, Jawa Timur dan meninggal pada Tanggal 13 April 1952 Dalam usia 69 tahun. Jurus PSHT Jurus Kunci Foto psht Jatim Jurus-jurus PSHT atau Gerakan jurus Persaudaran Setia Hati Terate pada umumnya sama dengan gerakan jurus dari pencak silat lainnya. Karena pada hakekatnya Pencak silat mempunyai sejarah yang luar biasa yang di dasari semangat keberanian dalam mengusir segala ketidak adilan tanpa terkecuali pada saat penjajahan dahulu. Kata Silat sendiri berasal dari kata Silaturahmi atau anjang sana anjang sini atau dengan kata lain yaitu saling berbagi. Saling berbagi di sini adalah saling memberi strategi dalam menghadapi penjajah saat itu. Termasuk mengganti nama pencak silat menjadi organitation ataupun sport club. Demi terwujudnya suatu kemerdekaan yang sebenar-benarnya. Dan kita bisa mencontoh semangat para pendekar PSHT yang berani mati jika tanah air dan bangsa di jajah bangsa kunci di PSHT merupakan gerakan rahasia yang dimanapun lawan tidak menyadari dari mana arah yang datang menyerangnya. Jurus jurus psht ataupun setia hati pada umumnya di kembangkan oleh gerakan para pendekar di waktu itu. Seiring berkembangnya waktu jurus PSHT tersebut juga mengalami perubahan. Dengan kata lain di buat lebih sempurna dan flexibel apabila di gerakan dengan seni pencak silat beladiri yang sekarang ini. Gerakan jurus PSHT sebenarnya ada banyak dari 1-35. Dan kesemua jurus itu adalah real dan nyata jika berhadapan dengan lawan tandingnya. Seni gerakan jurus setia hati juga menurut saya adalah sama karena terdapat filosofi history yang sama. Gerakan jurus psht dan gerakan jurus pshw misalnya, itu juga hampir sama hakekatnya karena kedua pencak silat tersebut juga mempunyai ikatan darah persaudaraan tanpa batas di masanya. Namun seiring berjalannya waktu jurus PSHT yang mereka dapat justru untuk melawan saudaranya sendiri. Padahal dari pembelajaran mereka tahu bahwa setia hati adalah saudara kunci di PSHT atau di PSHW sebenarnya hanya sederhana saja. Cuma namanya saja yang membuat penasaran yaitu jurus kunci PSHT. Jika anda ingin mencari jurus jurus psht saya sarankan untuk bergabung bersama kami atau hubungi cabang atau ranting psht yang terdekat dengan tempat tinggal anda. Dan jika ada yang memperlihatkan jurus dan gerakan psht di situs atau website sudah tentu itu adalah palsu. Karena warga PSHT didik menjadi amanah, fatonah dan istiqomah. Selalu bertanggung jawab bisa di percaya dan berjalan lurus. Seorang ahli Pencak Silat bukanlah yang terkuat, terjahat, ataupun ternekat. Melainkan Dia yang Tercepat, Bertindak untuk Bermanfaat Arti Warna Sabuk 1. Arti Sabuk Hitam atau Polos adalah bahwa siswa yang berada di tingkat polos di PSHT adalah siswa yang buta atau tidak mengetahui dengan baik organisasi Persaudaraan Setia Hati Terate. Warna hitam menunjukkan warna dasar dari pakaian PSHT sehingga warna sabuk Hitam polos dapat berarti juga siswa polos adalah siswa yg baru Belajar dan baru mengenal PSHT Persaudaraan Setia Hati Terate dan tidak boleh ditunjukan kepada orang lain. 2. ARTI SABUK JAMBON adalah bahwa siswa jambon adalah siswa PSHT yang mulai mengenal PSHT dan mengenal arah yang benar. Warna jambon mengandung arti warna keragu-raguan, Merah Bukan, Putih juga Bukan. jadi sifat ragu-ragu selalu ada di siswa tingkatan jambon. Dalam berbagai sumber, jambon juga mengandung maksud adalah sifat matahari yg terbit atau sifat matahari yg terbenam, yaitu sifat yang mulai mengarah ke suatu kepastian tetapi masih dalam taraf mengantung dan belum tetap wataknya. 3. ARTI SABUK HIJAU adalah bahwa siswa PSHT sabuk hijau adalah siswa yang sudah mantap dan tenang hatinya. Warna hijau mengandung arti warna keadilan dan keteguhan dalam menjalani sesuatu. Sifat inilah yg di harapkan terbentuk pada siswa hijau, dimana siswa tersebut maupun berbuat adil, mulai dididik untuk madep, karep, mantep, dengn mengutamakan ajaran Persaudaraan Setia Hati Terate. 4. ARTI SABUK PUTIH adalah tingkatan siswa PSHT yang terakhir dalam latihan Persaudaraan Setia Hati Terate. Sabuk putih berarti bahwa seseorang yang telah mencapai tingkatan ini adalah orang yang telah mengerti arah yang sebenarnya dan telah mengetahui perbedaan antara benar dan salah. Pada tingkatan ini, seorang siswa akan menamatkan pelajaran SH Terate baik pelajaran olah kanuragan beladiri maupun pelajaran kerohanian/ke-SH-an. Warna putih melambangkan kesucian, oleh karena itu sifat dan watak yg diharapkan dari siswa tingkat putih adalah dapat bertindak berdasarkan prinsip kebenaran, dan bersikap tenang seperti air yg mengalir. Dalam suatu pepatah Persaudaraan SH Terate disebutkan tiniti liring, tindak ing Mutiara PSHT 1.”Sephiro Gedhening Sengsoro Yen Tinompo Amung Dadi Coba” sebesar apapun penderitaan apabila diterima dengan hati yang ikhlas maka hanya akan menjadi cobaan semata. 2.“Olo Tanpo Rupo Yen Tumandhang Amung Sedelok” setiap kesusahan, keburukan, dan masalah-masalah apabila dijalani dengan senang hati maka akan hanya terasa sebentar saja. 3.“Tega Larane, Ora Tego Patine” bahwa orang SH Terate itu berani untuk menyakiti seseorang namun hanya kalau dengan niat untuk memperbaiki bukan merusak. 4.”Sak Apik-apike Wong Yen Aweh Pitulung Kanthi Cara Dedhemitan” adalah sebaik-baik manusia adalah orang yang memberi pertolongan secara sembunyi-sembunyi. 5.“Suro Diro Joyo Diningrat Lebur Dening Pangastuti” segala kesempurnaan hidup Kesaktian, Kepandaian, Kejayaan, dan Kekayaan dapat diluluhkan dengan budi pekerti yang luhur. 6.“Satria Ingkang Pilih Tanding” adalah Kesatria yang hanya mau melawan orang yang mampu menghadapinya, bukan orang yang lebih lemah daripadanya. 7.“Ngluruk Tanpo Bolo, Menang Tanpo Ngasorake” berani tanpa harus ada kawan dan dapat menang tanpa harus merendahkan lawan. 8.”Datan Serik Lamun Ketaman, Datan Susah Lamun Kelangan” jangan sakit hati bila musibah menimpa dirinya dan jangan bersusah apabila kehilangan sesuatu. 9.“Ojo Seneng Gawe Susahe Liyan, Opo Alane Gawe Seneng Liyan” jangan suka membuat orang lain bersusah dan tiada buruknya membuat bahagia orang lain. 10.“Ojo Waton Ngomong Ning Yen Ngomong Sing Gawe Waton" jangan hanya sekedar bicara, namun apabila bicara harus bisa dibuktikan. 11.“Ojo Rumongso Biso Ning Sing Biso Rumungso” janganlah merasa paling bisa namun sadar diri atas apa yang dapat dilakukan orang-orang disekitar kita. 12.“Ngunduh Wohing Pakarthi” siapa yang berbuat pasti akan menerima hasil perbuatanya. 13.“Aja Gumunan, Aja Getunan, Aja Kagetan, Aja Aleman” Jangan mudah terheran-heran, Jangan mudah menyesal,Jangan mudah terkejut-kejut, Jangan mudah kolokan atau manja. 14.“Aja Ketungkul Marang Kalungguhan, Kadonyan lan Kemareman” Janganlah terobsesi atau terkungkung oleh keinginan untuk memperoleh kedudukan, kebendaan dan kepuasan duniawi. 15.“Aja Kuminter Mundak Keblinger, Aja Cidra Mundak Cilaka” Jangan merasa paling pandai agar tidak salah arah, jangan suka berbuat curang agar tidak celaka. 16.“Aja Milik Barang Kang Melok, Aja Mangro Mundak Kendo” Jangan tergiur oleh hal-hal yang tampak mewah, cantik, indah, Jangan berfikir mendua agar tidak kendor niat dan kendor semangat. 17.“Aja Sok Rumangsa Bisa, Nanging Sing Bisa Rumangsa” jangan merasa diri paling super atau paling bisa, tapi sadar diri dan sadar akan keberadaan orang lain. 18.“Sepi ing Pamrih Rame ing Gawe, Banter tan Mbancangi, Dhuwur tan Ngungkuli” Bekerja keras dan bersemangat tanpa pamrih, Cepat tanpa harus mendahului, Tinggi tanpa harus melebihi. 19.“Urip Iku Urup” Hidup itu Nyala, Hidup itu hendaknya memberi manfaat bagi orang lain disekitar kita, semakin besar manfaat yang bisa kita berikan tentu akan lebih baik, tapi sekecil apapun manfaat yang dapat kita berikan, jangan sampai kita menjadi orang yang meresahkan masyarakat. 20.“Memayu Hayuning Bawana” Manusia hidup di dunia harus mengusahakan keselamatan, kebahagiaan dan kesejahteraan. 21.“Cilik ora kurang akal, gedhe ora luweh akal” kecil bukan kurang berakal, besar bukan berarti lebih berakal, kalau ingat tidak akan mundur.
6EcT.
  • nzre2d7bii.pages.dev/333
  • nzre2d7bii.pages.dev/322
  • nzre2d7bii.pages.dev/41
  • nzre2d7bii.pages.dev/46
  • nzre2d7bii.pages.dev/27
  • nzre2d7bii.pages.dev/134
  • nzre2d7bii.pages.dev/289
  • nzre2d7bii.pages.dev/216
  • nzre2d7bii.pages.dev/305
  • arti sabuk putih psht