1 Latihan dasar tidak memuat latihan . a. pemanasan c. berangkai b. inti d. pendinginan 2. Warming up merupakan istilah dari latihan . a. pemanasan c. berangkai b. inti d. pendinginan 3. Latihan yang berfungsi untuk melatih kelenturan, kekuatan, kelincahan, kecepatan, dan daya tahan secara sekaligus disebut latihan . a. inti c. dasar Connection timed out Error code 522 2023-06-15 143214 UTC Host Error What happened? The initial connection between Cloudflare's network and the origin web server timed out. As a result, the web page can not be displayed. What can I do? If you're a visitor of this website Please try again in a few minutes. If you're the owner of this website Contact your hosting provider letting them know your web server is not completing requests. An Error 522 means that the request was able to connect to your web server, but that the request didn't finish. The most likely cause is that something on your server is hogging resources. Additional troubleshooting information here. Cloudflare Ray ID 7d7b84af48ecb8d2 • Your IP • Performance & security by Cloudflare
Latihanmenulis huruf hijaiyah sambung . 4,053 views may 17, 2021 latihan dalam buku aktiviti . Huruf hijaiyah bersambung tahun 1. Huruf hijaiyah bersambung cari padanan. Terjual 1 · buku latihan dasar menulis . Oleh itu, kad imbasan serta lembaran kerja yang dan jelas . Latihan dalam buku aktiviti mukasurat 4.
Latihan sangat penting dalam upaya meningkatkan kemampuan dalam melakukan aktivitas olahraga. Menurut Bompa 1999 1 Training is usually defined as systematic process of repetitive, progresive exercises, having the ultimate goal of improving athletic performance. Jadi yang dimaksud latihan adalah proses yang dilakukan secara berulang-ulang, progresif atau adanya peningkatan, dan adanya tujuan untuk meningkatkan kemampuan fisik atlet. Latihan merupakan proses penyempurnaan berolahraga melalui pendekatan ilmiah, khususnya prinsip-prinsip pendidikan, secara teratur dan terencana sehingga mempertinggi kemampuan dan kesiapan olahragawan. Pencapaian prestasi yang tinggi, dan dapat memenangkan setiap pertandingan dalam suatu perlombaan yang di ikuti, berlatih merupakan suatu kebutuhan yang sangat diperlukan untuk mewujudkanya. Latihan akan mampu meningkatkan kemampuan gerak dasar dan meningkatkan kemampuan kondisi fisik menjadi lebih baik. Nasution 2015 2 latihan sangat penting dilakukan dalam membantu peningkatan kemampuan melakukan aktivitas olahraga. Tanpa 11 melakukan latihan yang rutin maka mustahil atlet akan memperoleh prestasi yang diharapkan. Menurut Emral 2017 9 training adalah penerapan dari suatu perencanaan untuk meningkatkan kemampuan berolahraga yang berisikan materi teori dan praktik, metode, dan aturan pelaksanaan sesuai dengan tujuan dan sasaran yang akan dicapai. Sehingga latihan adalah suatu proses penyempurnaan kemampuan dalam melakukan aktivitas olahraga atau gerak yang berisikan perpaduan teori dan praktik, yang menggunakan metode dan pendekatan secara ilmiah, dengan memakai prinsip latihan yang terukur dan terencana sehingga waktu dan tujuanya dapat terlaksanakan sesuai dengan yang diinginkan. b. Sasaran dan Tujuan Latihan Bompa 1994 5 menerangkan bahwa “ tujuan latihan adalah untuk memperbaiki prestasi tingkat tampil maupun kinerja atlet, dan diarahkan oleh pelatih untuk mencapai tujuan umum latihan”. Menurut Harsono 2015 39 tujuan serta sasaran utama dari latihan atau training adalah untuk membantu atlet untuk meningkatkan keterampilan dan prestasi semaksimal mungkin. Ada 4 aspek latihan yang perlu diperhatikan dan dilatih secara seksama oleh atlet, yaitu 1 latihan fisik, 2 latihan teknik, 3 latihan taktik, 4 Latihan mental. Adapun sasaran dan tujuan latihan secara umum adalah untuk meningkatkan kemampuan dan kesiapan olahragawan dalam mencapai puncak prestasi. Emral 2017 13 sasaran dan tujuan latihan secara garis besar adalah sebagai berikut 1. Meningkatkan kualitas fisik dasar secara umum dan menyeluruh. 12 2. Mengembangkan dan meningkatkan potensi fisik khusus. 3. Menambah dan menyempurnakan teknik. 4. Mengembangkan dan menyempurnakan strategi, tektik, dan pola permainan. 5. Meningkatkan kualitas dan kemampuan psikis olahragawan dalam bertanding Bersumber dari pendapat diatas maka sasaran dan tunjuan latihan adalah untuk memperbaiki dan meningkatkan kesiapan dalam membantu mencapai prestasi yang tinggi. Berlatih secara teratur dan rutin juga suatu kebutuhan yang sangat penting yang harus dilakukan oleh atlet, dikarenakan didalam proses latihan atlet akan mendapatkan apa yang dibutuhkan, serta akan mengembangkan dan meningkatkan kualitas kemampuan dasar serta kualitas strategi dan taktik yang dimilikinya, ketika menghadapi kompetisi atau pertandingan sesungguhnya, atlet akan lebih siap untuk menghadapinya, dan juga untuk memperoleh prestasi akan lebih mudah dalam mencapainya. c. Prinsip-prinsip latihan Pada dasarnya latihan pada olahraga adalah merusak, tetapi proses yang dilakukan mempunyai tujuan untuk merubah dan menumbuhkan kualitas yang lebih baik, dengan syarat pelaksanaan latihan harus mengacu dan berpedoman pada prinsip-prinsip latihan Sukadiyanto 2011 13. Prinsip latihan merupakan hal-hal yang harus ditaati dalam membuat suatu program latihan, agar sasaran dan tujuan latihan yang dibuat tercapai sesuai dengan yang diinginkan. Adapun menurut Emral 2017 20 Prinsip-prinsip dalam latihan yang seluruhnya dapat dilaksanakan sebagai pedoman agar tujuan latihan tercapai dalam satu kali tatap muka, antara lain 13 1 Prinsip kesiapan berlatih readiness Pada prinsip kesiapan ini antara materi dan dosis latihan harus disesuaikan dengan usia atlet. Kesiapan antara atlet yang masih muda akan berbeda kesiapan fungsional tubuhnya dengan atlet yang dewasa. Berikut gambar dan tujuan latihan yang disesuaikan dengan usia dan kesiapan anak. Tabel 2 1. Tujuan latihan dan kesiapan anak, Sukadiyanto, 2011 15 Usia 6-10 tahun 1. Membangun kesiapan 2. Menyenangkan 3. Belajar berbagai keterampilan gerak dasar Usia 11-13 Usia dewasa 1. Puncak penampilan atau puncak prestasi 2 Prinsip individual Setiap individu anak mempunyai penyesuaian dan respon yang berbeda dengan yang lainya, sehingga kemampuanya pun akan berbeda antara individu satu dengan yang lain. Sukadiyanto, 2011 15 menjelaskan beberapa faktor yang dapat menyebabkan perbedaan terhadap kemampuan atlet dalam merespon 14 program latihan diantaranya Faktor keturunan, kematangan, gizi, waktu istirahat dan istirahat, tingkat kebugaran, pengaruh lingkungan, rasa sakit dan cedera, motivasi. 3 Prinsip adaptasi Pada dasarnya tubuh manusia mempunyai kemampuan untuk beradaptasi pada lingkungan. Sehingga program latihan akan memberikan pengaruh dan membuat perubahan pada tubuh sesuai dengan dosis latihan yang diberikan, yang berarti bawa tubuh manusia dapat dipengaruhu dan dapat ditingkatkan melalui proses latihan. 4 Prinsip beban lebih overload Beban yang diberikan pada anak haruslah ditingkatkan, kalau beban beban tidak pernah ditambah maka seberapa lamapun dan seberapa sering latihan anak dalam latihan, prestasi tidak mungkin untuk meningkat. Dalam pembebanan lebih yang diberikan pada latihan akan membuat tubuh merespon dan menyesuaikan dari beban latihan. Sehingga pemulihan dan penyesuaian memungkinkan tubuh akan mencapai tingkat kesegaran yang lebih tinggi. 5 Prinsip peningkatan progresif Pada saat latihan, beban yang diberikan harus ditambahkan secara terus menerus dan bertahap. Prinsip tersebut harus memperhatikan frekuensi latihan, intensitas latihan, dan durasi latihan untuk setiap latianya. 6 Prinsip spesifikasi kehususan Materi yang diberikan dalam latihan haruslah dipilih dan disesuaikan dengan kebutuhan cabang olahraga yang ditekuni. Terdapat beberapa kehususan 15 yang perlu diperhatikan yaitu spesifikasi kebutuhan energi, spesifikasi bentuk dan model latihan, spesifikasi gerak dan kelompok otot, dan waktu latihan. 7 Prinsip variasi Selama melakukan latihan atlet akan merasakan kebosanan dan kejenuhan, jika latihan yang dibuat terlalu monoton dan kurang variatif. Prinsip variasi harus dikuasai oleh pelatih dalam membuat program latihan yang berbeda untuk mengantisipasi kebosanan latihan. 8 Prinsip pemanasan dan pendinginan warm-up dan cool-down Hal yang perlu perhatikan dalam setiap kali sesi latihan adalah prinsip pemanasan dan pendinginan, karena hal tersebut merupakan prinsip yng tidak terlepas dari latihan. Pemanasan merupakan proses untuk mempersiapkan diri supaya lebih siap melakukan aktifitas dan dapat meminimalisir cedera. Sedangkan pendinginan adalah proses penurunan kondisi tubuh dari latihan berat agar kembali secara bertahap. 9 Prinsip latihan jangka panjang Prestasi tidak dapat diraih melalui cara yang singkata atau secara instan. Untuk memperloehnya harus melalui proses latihan dalam jangka waktu yang lama. 10 Prinsip pulih asal reversibility Pada prinsip ini dikatakan bahwa apabila kita berhenti untuk melakukan latihan maka tubuh kita akan kembali kekeadaan semula atau kondisinya tidak akan meningkat. 16 11 Prinsip sistematik. Sehingga dapat diketahui bahwa prinsip-prinsip latihan yang telah dijelaskan diatas meliputi prinsip kesiapan berlatih readines, prinsip individual, prinsip adaptasi, prinsip beban lebih over load, prinsip peningkatan progresif, prinsip kekhususan Spesifikasi, prinsip variasi, prinsip pemanasan dan pendinginan warming-up and cooling-down, prinsip latihan jangka panjang, prinsip pulih asal reversibility, prinsip sistematik. e. Komponen-Komponen Latihan Penerapan prinsip dalam latihan haruslah disesuaikan dengan karekteristik siswa dan harus memperhatikan keselamatan dari siswa yang akan dilatih, untuk itu dalam membuat latihan haruslah hati-hati agar tidak terjadinya overload pada peserta didik. Maka Lutan 2002 31 mengatakan bahwa dalam membuat program latihan juga harus memperhatikan 4 faktor yang disebut prinsip FIWT, singkatan dari frekwensi, intensitas, waktu, dan Tipe 1. Frekuensi Menurut Emral 2017 59 mengatakan bahwa frekwensi merupakan jumlah latihan yang dilakukan dalam periode waktu tertentu. Pada umumya, periode waktu yang digunakan untuk menghitung jumlah frekwensi tersebut adalah dalam satu mingguan. Sedangkan menurut Lutan 2002 31 mengatakan bahwa frekunsi adalah seberapa sering seorang melakukan tugas atau aktifitas jasmani yang berkaitan dengan kesehatan. Untuk mencapai derajat yang memadai frekwensi dalam melakukanya adalah 3 sampai 4 kali selama perminggu. Namun 17 pengecualian untuk peningkatan kekuatan, untuk membina komponen kekuatan maksimal 3 kali seminggu dengan selang hari istirahat. Pada pelaksanaan latihan sekolah sepakbola yang berada dikawasan Bantul, Yogyakarta frekwensi latihan yang dilakukan selama 3 kali setiap minggunya. 2. Intensitas Menurut Lutan 2002 31 intensitas adalah seberapa berat seseorang berlatih selama periode latihan, dan intensitas ini dapat diukur dengan cara yang berbeda. Sedangkan menurut Wiarto 2015 34 intensitas latihan merupakan ukuran yang menunjukan kualitas suatu rangsang atau pembebanan. Pembebanan yang dilakukan pada latihan kelompok anak-anak masih harus diberikan dengan intensitas yang rendah rendah. Untuk mengetahui besarnya intensitas latihan salah satunya dapat menggunakan cara mengetahui denyut jantung permenit. Rumus untuk menentukan denyut nadi permenit adalah DN = 220 – Umur. 3. Waktu/ Durasi Menurut Lutan 2002 32 Waktu adalah lamanya suatu kegiatan dilaksanakan, dan seberapa lama latihan berlangsung bergantung pada komponen kebugaran yang dilatih. Bagi anak-anak, berapa lama lama latihan sama sekali tidak tegas batasanya. Yang menjadi pegangan adalah soal kepatutanya ditinjau dari kemampuan siswa. Sedangkan menurut Wiarto 2015 34 ukuran yang menunjukan lamanya waktu dalam setiap kali melakukan latihan adalah juga disebut sebagai durasi latihan. Contoh dalam setiap kali melakukan latihan memerlukan waktu 120 menit. 18 4. Tipe Latihan akan berhasil apabila latihan tersebut memilih metode laihan yang tepat. Metode dipilihuntuk disesuaikan dengan tujuan latihan, ketersediaan alat, dan fasilitas, serta perbedaan individu peserta latihan. Menurut Lutan 2002 33 yang dimaksud dengan tipe disini adalah kekhasan dari bentuk latihan atau aktivitas jasmani yang dilakukan oleh siswa untuk meningkatkan komponen kebugaran jasmani. Tipe latihan akan menyangkut isi dan bentuk-bentuk latihan. f. Karakteristik Latihan Olahraga Anak Perkembangan motorik anak dipengaruhi pada tingkat usia dan fungsi tumbuh kembang anak. Fadlillah 2017, 48 Permainan pada setiap usia anak melibatkan koordinasi motorik. Apa saja yang akan dilakukan dan waktu bermain akan tergantung pada perkembangan motorik mereka. Latihan olahraga anak sebaiknya mempertimbangkan tingkatan usia anak, karena pada usia anak mempunyai karakteristik yang berbeda sesuai dengan tumbuh kembang dari fungsi organ tubuhnya. Pertimbangan latihan anak dapat disesuaikan melalui identifikasi usia bermain dan tumbuh kembang anak. Aktivitas fisik sesuai dengan tumbuh kembang anak dibagi menjadi beberapa periode, Said Junaidi 2011, 42 mengatakan bahwa beberapa tahapan periode tumbuh kembang anak adalah sebagai berikut 19 Tabel 2 2. Karakteristik latihan olahraga anak. Periode 1. Latihan untuk memperbaiki postur tubuh. 2. gerakan-gerakan membungkuk, melompat dan merenggang besar Lengan, tungkai, perut, punggung 4. Permainan yang semi aktif 5. permainan yang melibatkan kekuatan, keseimbangan, kelincahah 6. Skill sederhana dengan bola, semisal lempar tangkap, kasti, memasukan bola kekeranjang, sepakbola 7. permainan dengan peraturan-peraturan sederhana, lapangan dan bola yang lebih kecil 8. Aktivitas sialam terbuka, menjelajahi alam. Periode Umur 9 Tahun 1. Libatkan dalam aktivitas-aktivitas conditioning seperti lari, lompat, berjangkit, bentuk-bentuk latihan senam dan keterampilan bermaain. 2. gabungan dari dua atau lebih gerakan 3. berbagai aktivitas permainan yang menuntu aktivitas yang lebih keras 4. Mulai belajar skill tendang dengan bola sepak 5. keterampilan lempar bolauntuk jarak dan ketepata. 6. teknik-teknik sederhana bola basket dan voli dengan yang lebih kecil dan Dalam periode ini ada transisi dalam aktifitas-aktifitasnya yang diberikan yang diberikan dalam pendidikan olahraga. Pendidikan gerak movement education lebih kearah aktivitas kesegaran jasmani dan keterampilan olahraga seperti 1. Melibatkan otot-otot besar 2. aktivitas dengan mengubah arah dan tempo lari 3. Pengembangan Koordinasi, lempar, lompat, skill cabang olahraga 4. Permainan dengan lawan bermain untuk menyalurkan naluri bersaing perlu pembinaan dalam sportivitas, kerjasama dengan kepemimpinan 5. Pengembangan skill tentang bola sepak dengan peraturan-peraturan yang seederhana. 6. permainan bola kecil 7. bentuk-bentuk latihan senam lantai dengan alat-alat sederhana 8. mulai mengenalkan cabang olahraga sesuai dengan minat dan bakat 1. Meningkatkan keterampilan dalam aktivitas yang menggunakan otot-otot besar, lari, lompat, lempar, dan lain-lainya. 2. melibatkan diri dalam berbagai permainan beregu untuk memperbaiki koordinasi dan mengatasi kekakuan gerak. 3. melanjutka keterampilan dalam cabang olahraga yang menggunakan bola besar basket, voli, sepakbola dan bola kecil kasti, slagbal, raunders 4. Berbagai keterampilan senam lantai maupun dengan alat. 5. Berbagai nomor atletik untuk memperbaiki koordinasi, kecepatan, kekuatan, lompat jauh, lompat tinggi, lempar bola. 6. memmulai mengenal cabang olahraga sesuai minat dan bakat, semisal sepakbola. Sumber Said Junaidi. 2011 42 20 3. Hakikat Koordiansi a. Pengertian Koordinasi Koordinasi merupakan salah satu komponen biomotor yang sangat diperlukan dalam berbagai cabang olahraga. Menurut Emral 2017 222 Koordinasi merupakan hasil perpaduan kinerja dan kualitas otot, tulang, dan persendian dalam menghasilkan suatu gerak yang efektif dan efisien. Sedangkan menurut Schmidt 1998 265 dalam Hananto koordinasi adalah perpaduan gerak dari dua atau lebih persendian yang satu sama lain saling berkaitan dengan menghasilkan suatu keterampilan gerak. Sajoto 1995 17 dalam Setyawan Koordinasi merupakan kemampuan pemain untuk merangkaikan beberapa gerakan kedalam suatu pola gerakan yang selaras dan efektif sesuai dengan tujuanya. Dari beberapa pendapat diatas jadi koordinasi merupakan hasil gerakan yang efektif dan efisien dari perpaduan antara gerakan sendi, tulang dan otot yang baik. Mempunyai komponen biomotor koordinasi yang baik berarti juga mempunyai dasar yang baik. Memiliki kemampuan koordinasi yang baik akan sangat berpengaruh terhadap performa pelaku dalam olahraga. Karena apabila memiliki koordinasi yang baik atlet akan lebih mudah dalam menyesuaikan berbagai macam kondisi lapangan yang akan dihadapinya atau bisa menyesuaikan kondisi lapangan walaupun lapanganya kurang baik. Koordinasi juga dikatakan sebagai salah satu komponen biomotor pendukung komponen lainya, serta mempermudah dalam pembelajaran teknik dan 21 taktik. Oleh itu sebaiknya seorang pelatih yang akan memberikan latihan teknik dasar, atau taktik dalam permainan maka alangkah baiknya dilatihkan terlebih dahulu komponen biomotor koordinasi. Komarudin 2018 4 komponen biomotor koordinasi adalah dasar untuk latihan teknik. Latihan komponen biomotor koordinasi harus diterapkan didalam latihan sejak usia dini dan paling baik diajarkan antara usia 8 dan 13 tahun. Pada masa pertumbuhan anak, latihan koordinasi juga sangat penting untuk keseimbangan gerak yang cepat pada anak. b. Macam-Macam Koordinasi Suharjana 2013 148 mengetakan bahwa macam-macam koordinasi pada dasarnya dibedakan menjadi dua, yaitu koordinasi umum dan koordinasi khusus. 1. Koordinasi Umum Koordinasi umum merupakan kemampuan seluruh tubuh dalam menyesuaikan dan mengetur gerakan secara stimulan pada saat melakukan gerak. Suharjana 2013 148. Dalam melakukan gerak semua bagian sendi atau syaraf, dan otot –otot akan terlibat, olehkarena itu untuk menghasilkan suatu gerakan yang baik maka semua komponen tersebut harus berkerja dengan teratur dan baik agar gerakan yang dihasilkan dapat harmonis dan efisien. Koordinasi umum merupakan dasar untuk mengembangkan koordinasi khusus. 2. Koordinasi Khusus Koordinasi khusus merupakan koordinasi antara beberapa anggota badan, yaitu kemampuan untuk mengorganisasikan gerakan dari sejumlah anggota badan secara stimulan. Sage 1984 278. Pada dasarnya gerakan yang dihasilkan dalam melakukan suatu gerakan dalam olahraga merupakan perpaduan dari pandangan 22 mata, gerakan tangan dan olah kerja kaki. Koordinasi khusus merupakan pengembangan dari koordinasi umum yang dikombinasikan dengan kemampuan komponen biomotor yang lain dengan karakteristik sesuai dengan cabang olahraga masing-masing. Koordinasi umum dan koordinasi khusus keduanya sangat diperlukan dalam olahraga sepakbola, karena keduanya saling berpengaruh. Emral 2017 222 antara koordinasi umum dan koordinasi khusus kedua-duanya sangat diperlukan dalam cabang olahraga sebab kedua-duanya saling berpengaruh terhadap keterampilan gerak seseorang. Dalam sepakbola koordinasi khusus berguna untuk menyesuaikan gerak otot serta persendian dengan baik supaya bisa mengatur tubuh terhadap lingkungan dan keadaan yang terjadi. Sedangkan koordinasi khusus dalam sepakbola lebih terspesifikasi pada gerakan koordinasi kaki, karena sepakbola lebih dominan menggunakan kaki sebagai alat geraknya. Sedangkan manfaat kedua koordinasi tersebut penting sebagai dasar untuk mengawali dalam belajari gerak teknik, taktik dan latihan fisik olahraga sepakbola. c. Metode Latihan Koordinasi Kegiatan yang dilakukan dalam berlatih akan lebih mudah dikerjakan dan dimengerti jika didasarkan pada petunjuk penggunaan dengan metodenya yang sesuai. Bentuk latihan juga dapat dilakukan melalui kegiatan aktivitas gerak berbagai cabang olahraga. Menurut Suharjana 2013 148 Latihan koordinasi yang baik maka sebaiknya disarankan mengikuti ketentuan sebagai berikut 23 1 Latihan sebaiknya disesuaikan dengan pola gerak atau teknik yang ada dalam cabang olahraga. 2 Latihan dilakukan dalam bentuk teknik khusus dengan berbagai tingkat kesulitan dan berbagai situasi. 3 Latihan harus menarik dan meningkatkan motivasi atlet dalam belajar berbagai materi keterampilan. 4 Peralatan yang digunakan untuk latihan koordinasi sebagiknya lebih bervariatif. 5 Keterlibatan anggota tubuh terutama tungkai dan lengan kanan dan kiri harus dilatih secara seimbang. Latihan koordinasi yang baik adalah dengan melakukan berbagai variasi gerak dan keterampilan, beberapa metode latihan koordinasi menurut Kardjono 2008, 38 ialah a Latihan dengan perubahan kecepatan dan irama, b Melakukan keterampilan dengan anggota badan yang lain, c Pembatasan daerah keterampilan, d Melakukan skill baru, e Latihan untuk mengembangkan reaksi. Latihan koordinasi merupakan latihan yang sangat penting untuk diajarkan kepada atlet, belajar koordinasi akan sangat baik ketika akan mempelajari dan menyempurnakan keterampilan teknik dan taktik. Orang yang memiliki kemampuan koordinasi yang baik akan dapat melakukan gerakan secara mulus, tepat, dan efisien. 4. Hakikat Permainan a. Pengertian Bermain 24 Batasan mengenai pengertian bermain sangatlah luas dan sulit untuk menemukan pengertian bermain secara nyata dan tepat dalam arti satu batasan mencakup seluruh pengertian dari bermain. Oleh sebab itu perlu melihat beberapa para ahli dalam menyampaikan pendapatnya mengenai penertian permainan untuk dijadikan sebagai acuan dalam memahami dari pengertian bermain, diantaranya menurut para ahli tentang bermain adalah sebagai berikut Menurut Soemitro dalam Kurniawan 2016 150 mengetakan bahwa aktivitas bermain merupakan proses menyesuaikan diri dengan keadaan. Dengan bermain anak akan mengenal ciri dan sifat benda- benda yang dimainkanya. Tanpa disadari bermain akan merangsang anak untuk melakukan aktifitas gerak sehingga semua organ tubuh anak akan berkembang lebih serasi. Dan bermain merupakan suatu kebutuhan hidup bagi anak, seperti halnya makan, minum, dan tidur. Sedangkan menurut Hurlock dalam Utama 2011 Menyatakan bahwa bermain merupakan setiap kegiatan yang dilakukan untuk kesenangan yang ditimbulkanya, tanpa mempertimbangkan hasil ahir. Bermain dilakukan secara sukarela dan tidak ada paksaan atau tekanan dari lua

1 Squat. Anda akan terkejut, tetapi di antara keenam latihan itu, squats yang terkenal. Banyak orang percaya bahwa gerakan ini adalah sekutu yang baik dan hampir satu-satunya cara untuk menyingkirkan lingkaran lemak dan, tidak peduli seberapa keras kita mencoba, lemak tidak dihilangkan tidak peduli seberapa banyak perut yang Anda lakukan.

0% found this document useful 1 vote379 views18 pagesDescriptioncara membuat latihanOriginal TitleSISTEMATIKA LATIHANCopyright© © All Rights ReservedAvailable FormatsPPTX, PDF, TXT or read online from ScribdShare this documentDid you find this document useful?0% found this document useful 1 vote379 views18 pagesSistematika LatihanOriginal TitleSISTEMATIKA LATIHANJump to Page You are on page 1of 18 Indah Prasetyawati Tri Purnama Sari FIK UNY 2013  Latihan adalah proses yang sistematis dari berlatih atau bekerja, yang dilakukan secara berulang-ulang, dengan kian hari kian menambah jumlah beban latihan atau pekerjaannya Harsono, 1988101.  Faktor-faktor latihan 1. Latihan fisik 2. Latihan teknik 3. Latihan taktik 4. Latihan mental Reward Your CuriosityEverything you want to Anywhere. Any Commitment. Cancel anytime.

LatihanDasar Kepemimpinan bisa digolongkan sebagai bagian pelatihan dan juga pengembangan Sumber Daya manusia, bertujuan mempersiapkan SDM organisasi di sekolah supaya mempunyai jiwa kepemimpinan dan bekerja secara efektif. Pelatihan maupun pengembangan SDM perusahaan justru lebih terelaborasi, lebih luas dan dirancang secara lebih profesional
MBMahasiswa/Alumni Universitas Muria Kudus06 Desember 2022 0559Jawaban yang benar adalah C. Yuk simak pembahasan berikut. Senam merupakan suatu cabang olahraga yang melibatkan performa gerakan yang membutuhkan kekuatan kecepatan dan keserasian gerakan fisik yang teratur. Berikut tiga tahapan latihan dalam senam yaitu 1. Fase pemanasan warming up Gerakan pemanasan mempunyai dua tujuan yaitu menarik dan memanaskan otot-otot anggota tubuh serta menyiapkan denyut jantung. 2. Fase aerobik inti Model gerakan pada fase ini adalah gerakan yang ringan dengan gerakan pelan tanpa gerakan yang kuat. Umumnya dalam fase ini gerakannya diulang 2–5 kali. pendinginan cooling down Yang memerlukan sedikitnya waktu 5 menit. Pada fase ini harus tetap bergerak, tetapi cukup pelan untuk membiarkan detak jantung menurun secara berangsur-angsur. Oleh karena itu, jawaban yang tepat adalah akses pembahasan gratismu habisDapatkan akses pembahasan sepuasnya tanpa batas dan bebas iklan!
Andadapat memuat latihan ini dengan kettlebell di satu sisi dan dengan demikian fokus pada koordinasi dan stabilitas inti atau menggunakan dua kettlebell dan memuat di kedua sisi. Namun, varian ini tidak menggantikan versi latihan barbel klasik. Dasar-dasar pelatihan kettlebell. Masuknya ke. Olahraga. dengan kettlebell paling baik dilakukan Pengguna Brainly Pengguna Brainly JawabanD. saltoKarena bukan termasuk dari gerakan dasar atletikSemoga membantu... Jawabanjawabannya D. salto semoga membantu Latihandasar yang satu ini juga merupakan latihan yang wajib untuk dilakukan. Hal tersebut bertujuan untuk membuat para aktor tidak kaku ketika berakting dalam memerankan sebuah karakter. Olah tubuh juga dapat membuat para aktor menjadi lebih nyaman dan juga rileks dalam mendalami karakter. Olahraga kalistenik mungkin kurang familiar terdengar di telinga Anda. Namun tanpa sadar, Anda sering melakukan gerakan olahraga ini, lho. Gerakan-gerakan dalam olahraga kalistenik sering jadi bagian dari pemanasan sebelum melakukan olahraga lain. Berikut manfaat olahraga kalistenik, jenis, dan cara melakukannya dengan mudah yang bisa pemula ikuti. Apa itu olahraga kalistenik? Olahraga kalistenik merupakan seperangkat gerakan motorik untuk membangun otot tubuh yang bisa Anda lakukan hanya dengan menggunakan berat tubuh dan gaya gravitasi. Gerakan olahraga ini meliputi gerakan menarik, menerjang, mendorong, dan mengangkat tanpa perlu pakai alat bantu apapun. Semakin sering otot Anda bekerja, semakin banyak massa otot yang Anda punya. Olahraga kalistenik juga sering disebut sebagai street workout. Hal ini karena cukup dengan membawa diri saja, Anda sudah bisa melakukan gerakan-gerakan olahraga ini di manapun dan kapanpun Anda mau. Manfaat olahraga kalistenik bagi kebugaran tubuh Manfaat olahraga kalistenik bisa disejajarkan dengan latihan ketahanan endurance training, latihan kekuatan strength training, dan latihan beban. Namun, secara umum olahraga ini memiliki manfaat sebagai berikut ini. Menurunkan berat badan dengan membakar kalori tubuh selama berolahraga. Membentuk otot tubuh dengan menargetkan kelompok otot tertentu atau keseluruhan bentuk tubuh secara bersamaan. Menjaga kekuatan dan kepadatan tulang serta persendian, salah satunya untuk menghindari risiko pengeroposan tulang osteoporosis. Meningkatkan keseimbangan dan koordinasi tubuh. Kalistenik juga termasuk olahraga kardio, sehingga juga bisa membantu menjaga kesehatan dan kebugaran paru-paru, jantung, dan pembuluh darah kardiovaskular. Bahkan, menurut penelitian dalam jurnal Expert Review of Respiratory Medicine pada 2016 melaporkan bahwa kalistenik dan gerakan senam pada umumnya sama aman dan efektifnya dengan bersepeda untuk orang dengan PPOK penyakit paru obstruktif kronik. Berbagai gerakan dasar olahraga kalistenik Kalistenik memadukan berbagai macam gerakan senam yang mungkin pernah Anda lakukan sebelumnya. Nah, ada beberapa gerakan kalistenik paling mendasar yang perlu pemula kuasai, seperti push up, pull up, lunges, squat, crunch, plank, dan jumping jacks. Berikut adalah penjelasan dan panduan dari masing-masing gerakan yang bisa Anda ikuti. 1. Push up Push up adalah salah satu gerakan yang hampir semua orang pernah melakukannya. Gerakan ini membuat tubuh Anda bekerja secara penuh, terutama otot tubuh bagian atas, seperti otot dada, bahu, dan trisep. Untuk melakukan gerakan push up, Anda bisa mengikuti langkah-langkah seperti berikut ini. Posisikan tubuh berbaring telungkup pada lantai atau matras, gunakan kedua telapak tangan dan ujung kaki sebagai tumpuan. Kedua lengan dalam posisi lurus sedikit lebar dari bahu, sedangkan kedua kaki Anda lurus ke belakang. Tekuk siku dan turunkan tubuh Anda secara perlahan. Perhatikan jarak dada dan lantai saat turun, jangan sampai dada Anda menyentuh lantai. Dorong lengan untuk menaikkan tubuh kembali ke posisi awal. Jaga posisi tubuh bagian atas, seperti kepala dan punggung tetap lurus sejajar dengan kaki. Ulangi gerakan naik-turun secara perlahan dengan teknik yang benar. 2. Pull up Pull up merupakan gerakan bergantung dan mengangkat beban tubuh dengan kekuatan lengan Anda pada sebuah palang besi atau pull bar. Anda bisa menemukan pull bar di taman kota, gym, atau bisa membeli peralatan sendiri untuk dipasang di rumah. Gerakan pull up mungkin awalnya agak sulit Anda lakukan. Namun, Anda bisa mempelajarinya perlahan dengan langkah-langkah di bawah ini. Berdiri di bawah palang tunggal atau pull bar, kemudian genggam palang dengan posisi telapak tangan menghadap kepala. Sebagai permulaan, cobalah bergantung dengan posisi kaki tidak menyentuh lantai dan tahan selama beberapa saat. Kemudian coba angkat tubuh Anda ke atas dengan membengkokkan kedua siku hingga posisi dagu sejajar atau berada di atas palang. Turunkan tubuh Anda hingga siku dan kedua lengan dalam posisi lurus kembali. Ulangi gerakan naik-turun dan perhatikan posisi kepala hingga kaki tetap lurus. 3. Lunges Gerakan lunges berfokus untuk melatih kekuatan otot tubuh bagian bawah, seperti paha depan, paha belakang, bokong glutes, dan betis. Lunges juga cocok Anda jadikan salah satu pilihan gerakan olahraga untuk mengecilkan paha, lho. Walaupun terlihat mudah, gerakan lunges butuh ketahanan tubuh Anda. Berikut panduan gerakan olahraga kalistenik ini dengan benar. Berdiri tegak dan ambil langkah besar ke depan. Posisikan kedua telapak tangan menggenggam pinggul Anda. Tekuk lutut kaki yang melangkah ke depan untuk menopang berat tubuh. Sementara, lutut kaki belakang juga ikut menekuk untuk menjaga keseimbangan. Tahan posisi ini selama beberapa detik, sebelum kaki depan melangkah kembali ke posisi berdiri. Ulangi gerakan ini dengan menggunakan kaki sebelahnya untuk melangkah ke depan. 4. Squat Squat merupakan salah satu latihan kalistenik untuk membantu melatih kekuatan otot inti dan bagian bawah tubuh. Gerakan setengah jongkok ini perlu Anda lakukan dengan benar untuk menghindari risiko sakit punggung bawah. Nah, untuk melakukan squat dengan benar Anda bisa mengikuti gerakan-gerakan berikut ini. Posisi awal tubuh berdiri dengan kedua kaki terbuka selebar bahu. Letakkan kedua tangan Anda seperti menggenggam di depan dada. Tekuk lutut dan turunkan tubuh Anda ke posisi setengah jongkok, sambil mendorong punggung ke belakang secara bersamaan. Pastikan paha sejajar dengan permukaan lantai dan busungkan dada Anda ke depan. Tahan posisi setengah jongkok selama beberapa saat, kemudian kembali ke posisi berdiri dan ulangi. 5. Crunch Sama halnya seperti gerakan sit up, manfaat latihan crunch atau abdominal crunch adalah untuk melatih dan membangun kekuatan otot perut. Latihan ini juga sekaligus meningkatkan keseimbangan tubuh, apabila Anda melakukannya dengan benar. Begini langkah-langkah melakukan gerakan crunch yang bisa Anda praktikkan dengan mudah. Berbaring telentang pada lantai atau matras dengan kedua kaki ditekuk dan telapak kaki menapak pada permukaan. Posisikan kedua tangan Anda di belakang kepala atau menyilang di depan dada. Angkat bahu dan punggung atas secara perlahan dengan kepala mengarah ke lutut. Kemudian, turun kembali ke posisi semula dan ulangi gerakan beberapa kali. 6. Plank Dalam olahraga kalistenik, plank tergolong latihan statis di mana posisi tubuh statis alias tidak bergerak. Plank bermanfaat untuk menguatkan otot inti tubuh dan mengencangkan perut, bahkan hingga membentuk perut sixpack. Demi mendapatkan manfaat latihan plank, berikut beberapa hal yang perlu Anda perhatikan. Berbaring telungkup dan posisikan tubuh Anda seperti sikap awal gerakan push up. Pastikan kedua lengan lurus dengan telapak tangan sebagai tumpuan. Kaki Anda juga lurus ke belakang dan gunakan ujung jari kaki sebagai tumpuan. Tahan posisi ini selama beberapa menit dengan bagian kepala, leher, punggung, hingga kaki dalam satu garis lurus. 7. Jumping jacks Jumping jacks mungkin Anda lebih mengenalnya sebagai star jump atau lompat bintang. Manfaat gerakan ini sangat baik untuk kebugaran kardiovaskular dan kekuatan tubuh. Cara melakukan jumping jacks terbilang cukup mudah dan Anda bisa ikuti panduan berikut ini. Berdiri tegak dengan kedua kaki rapat dan letakkan lengan pada sisi tubuh Anda. Lakukan gerakan melompat sambil membuka kedua kaki. Selain itu, angkat kedua tangan ke atas dengan gerakan melingkar seperti hendak bertepuk tangan. Kembali ke posisi semula saat melakukan pendaratan dan ulangi gerakan ini hingga beberapa kali. Tips dan cara melakukan olahraga kalistenik bagi pemula Gerakan-gerakan dasar olahraga kalistenik bisa melatih kekuatan otot tubuh bagian atas, inti, bagian bawah, atau secara menyeluruh. Jika ingin mendapatkan bentuk otot yang bagus, latihan ini perlu Anda lakukan rutin beberapa kali seminggu. Nah, cara melakukan olahraga kalistenik bagi pemula bisa Anda lakukan dengan kombinasi gerakan seperti dikutip dari laman Dr. Axe berikut ini. Pemanasan Pemanasan bertujuan untuk mempersiapkan kondisi tubuh dan menghindari risiko cedera selama latihan. Lakukan gerakan pemanasan berikut ini sebanyak 2-3 kali pengulangan. Jalan di tempat 1 menit Jumping jacks 20 repetisi Half squat 10 repetisi Push up 10 repetisi Gerakan inti Lakukan gerakan inti sebanyak 2-3 kali pengulangan. Berikan jeda istirahat selama 5-15 detik pada tiap gerakannya. Berikut urutan gerakan yang bisa Anda praktekkan. Pull up 1 menit lakukan semampunya Squat 25 repetisi Crunch 20 repetisi Push up 20 repetisi Lunges 15 repetisi pada masing-masing kaki Plank 1 menit tingkatkan hingga 2 menit jika mampu Olahraga kardio lari 10 menit atau sprint 10 x 30 detik Senam Aerobik di Rumah? Begini Panduan Gerakan Mudah untuk Pemula Rangkaian program di atas berfokus pada latihan otot tubuh secara menyeluruh, baik otot tubuh bagian atas, inti, dan bagian bawah. Kalestenik adalah latihan yang fleksibel, sehingga bisa saja mengganti jenis olahraga dan variasi gerakan yang Anda lakukan. Misalnya, jika Anda hendak melatih otot dada, bahu, dan lengan, bisa saja lebih banyak berfokus pada latihan tubuh bagian atas, seperti push up, pull up, dan plank. Begitu pula sebaliknya, jika Anda berfokus untuk menghilangkan lemak paha, bisa lebih berfokus pada gerakan untuk melatih otot paha, bokong, dan betis, seperti squat dan lunges. Jika Anda sudah mahir dalam melakukan gerakan dasar, tambahkan variasi gerakan saat berolahraga kalistenik. Misalnya, dengan melakukan single arm plank dengan satu lengan terangkat atau squat dengan dumbell sebagai beban tambahan. Melakukan gerakan dengan teknik yang benar dan tepat, tentu akan menghindarkan Anda dari risiko cedera. Sebelum melakukan olahraga kalistenik, sebaiknya konsultasikan dengan dokter apabila Anda memiliki riwayat penyakit atau gangguan pada otot, tulang, dan sendi. Bisniscom, JAKARTA - Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (AS) Antony Blinken sangat berharap China tidak menciptakan krisis dengan dalih latihan militer, namun meningkatkan aksi agresif dengan menembakkan rudal ke perairan dekat Taiwan.. Aksi China tersebut dilakukan menyusul kunjungan Ketua DPR AS, Nancy Pelosi ke negara pulau itu dalam pekan ini. dVTELc.
  • nzre2d7bii.pages.dev/337
  • nzre2d7bii.pages.dev/121
  • nzre2d7bii.pages.dev/92
  • nzre2d7bii.pages.dev/289
  • nzre2d7bii.pages.dev/236
  • nzre2d7bii.pages.dev/179
  • nzre2d7bii.pages.dev/394
  • nzre2d7bii.pages.dev/375
  • nzre2d7bii.pages.dev/291
  • latihan dasar tidak memuat latihan